Opini

Usia 76 Tahun Jadi Momentum HMI Semakin Berjaya

282
×

Usia 76 Tahun Jadi Momentum HMI Semakin Berjaya

Sebarkan artikel ini
HMI 76
Raihan Ariatama

Pusaran pergolakan internal

Gejala dalam beberapa dekade terakhir, HMI terjebak dalam pusaran pergolakan internal, yang disibukkan dengan mengurus rumah tangganya sendiri ketimbang merespons persoalan kemasyarakatan dan kebangsaan mutakhir.

Gejolak internal himpunan kerap kali berujung konflik, bahkan berakhir pada dualisme kepengurusan. Gejolak internal ini tidak hanya terjadi pada kepengurusan tingkat nasional, melainkan juga di tingkat badan koordinasi (provinsi) dan cabang (kabupaten/kota).

Scroll untuk melihat berita

Fenomena ini tidak hanya khas HMI, tetapi juga terjadi di banyak organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Alhasil, HMI sibuk bergumul dengan dirinya sendiri sehingga melewatkan momentum penting kebangsaan dan mengabaikan isu-isu strategis keislaman dan keindonesiaan, termasuk absennya gagasan pembaharuan pemikiran Islam di dalam tubuh himpunan.

Apa sebab gejolak internal yang tak berkesudahan tersebut? Saya menganalisis dua faktor penyebab. Pertama adalah mentalitas konflik telah menjadi kultur yang menubuh dalam organ tubuh himpunan.

Pembentukan mentalitas konflik ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, di mana eskalasi kontestasi politik internal tidak disertai dengan kedewasaan berpikir dan kematangan bersikap. Dampaknya adalah ngotot dengan pilihannya masing-masing sehingga terjadi kebuntuan titik temu.

Penyebab kedua adalah relasi patronase yang menjerat himpunan. Kontestasi politik internal di HMI sering kali bukan sekadar kompetisi antar kader, melainkan juga kompetisi antar alumni HMI, sehingga menambah kompleksitas anatomi konflik internal himpunan. Akibatnya, gejolak politik internal bertransformasi menjadi konflik internal yang menahun, yang mengganggu produktivitas organisasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *