Opini

HMI Cabang Jember Siap Menantang Sombongnya Pergolakan Zaman

220
×

HMI Cabang Jember Siap Menantang Sombongnya Pergolakan Zaman

Sebarkan artikel ini
HMI
Ikhlasun Malik Fajar

Catatan Kritis Himpunan

Saat ini HMI dihadapkan dengan berbagai macam tantangan, dari skala global hingga isu kedaerahan, membingkai kompleks aktivitas organisasi. Kondisi dunia internasional hari ini jauh berbeda dengan 10-15 tahun silam, era abundance (keberlimpahan) informasi akibat percepatan arus digitalisasi memberikan perubahan cara manusia dalam beraktivitas pada semua bidang. Tidak terlepas pula dalam cara berorganisasi, pragmatisme menjadi kerangka berfikir ketika bergerak dalam organisasi yang mengakibatkan semangat perjuangan dan militansi kader mengalami kemerosotan. Ditambah lagi suasana post-pandemi yang melingkari bangsa Indonesia juga mempengaruhi gerakan organisasi sebesar HMI. Kaderisasi secara kultural dan aturan main organisasi menjadi terhambat dan perlu proses pemugaran.

Dalam narasi kebangsaan, dialektika “Indonesia emas 2045” dan bonus demografi menjadi tema utama dalam forum formal hingga dari sudut-sudut warung kopi. Harapannya adalah kaum muda sekarang yang akan mengisi peranan penting dalam periode tersebut, kader HMI sebagai muslim intelegensia wajib menjadi aktor dalam merespon tantangan besar di atas.

Scroll untuk melihat berita

Beriringan dengan hal tersebut, dalam dinamika empirik organisasi saat ini, Nampak bahwa HMI semakin kehilangan ruhnya dalam setiap aktivitas, baik ruh intelektualisme, sikap kritisnya, maupun semakin hilangnya warna nilai-nilai keislaman dalam dinamika empirik organisasi. Hal ini pun mendapat kritik tajam dari sejarawan HMI, Agus Salim Sitompul yang seolah menghujat HMI dalam karya bukunya “44 Indikator Kemunduran HMI”. Diperparah lagi dengan situasi krisis kepemimpinan yang tidak dapat menyelesaikan masalah internal konflik struktural Pengurus Besar HMI yang berkepanjangan sehingga hilirnya kader akan kehilangan konsentrasi dalam merespons isu-isu keummatan dan kebangsaan, serta akan lambat merespons isu-isu yang kontemporer.

Ketum PB HMI 2021-2023, Raihan Ariatama menjelaskan dalam Forum Intermediate Training Cabang Karawang 2 tahun lalu, era tahun 70-an hingga 80-an merupakan masa ke-emasan HMI, pasca itu mengalami stagnasi dan bahkan kemerosotan yang tajam. HMI seolah kehilangan arah dan tak mampu lagi melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang militansi baik, secara intelegensia maupun secara pergerakan. HMI seolah tidak mampu lagi melahirkan tokoh sekaliber Nurcholis Madjid (cendikiawan), KH. Hasyim Muzadi (Ulama), Akbar Tandjung (politisi) dan juga Jusuf Kalla yang pernah menjadi Wakil Presiden selama dua periode dengan presiden yang berbeda (SBY dan juga Jokowi). Bahkan Nurcholis Madjid pun pernah mengucapkan kritik keras dengan kalimat “Bubarkan HMI” sebagai bentuk dari kekecewaan dan juga alienase kader terhadap sejarah perjalanan Himpunan Mahasiswa Islam.

Melihat realitas objektif ini tentunya menjadi sebuah ironi bagi organisasi sebesar HMI yang hari ini telah memiliki 210 Cabang. Spirit Muslim, Intelektual, Profesional yang menjadi keharusan dimiliki oleh setiap individu kader seolah tenggelam oleh perkembangan dan perubahan zaman. Dekadensi dalam HMI tersebut begitu terasa skala nasional, tidak terlepas HMI Cabang Jember. Implikasinya terhadap keberadaan HMI di berbagai medan perjuangan, medan kemahasiswaan, keumatan dan kebangsaan, secara signifikan tidak dapat dirasakan.

Boleh jadi jika dianalogikan HMI sebagai sebuah perusahaan sesungguhnya kita mulai merasakan bahwa berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh perkaderan HMI sudah mulai ditinggalkan oleh konsumen. Banyak hal yang menjadi sebab kenapa kesetiaan konsumen kepada kita mulai berkurang, tentu jawabannya adalah bisa jadi semakin banyak para pesaing yang menghasilkan produk yang sama dengan kita atau mungkin strategi marketing kita semakin lemah, atau bahkan mungkin kualitas produk yang kita hasilkan semakin rendah dan tak mampu bersaing di era ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *