Transformasi teknologi di sektor pendidikan, dikatakan Nadiem Anwar Makarim, merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi dan diperparah oleh pandemi.
“Krisis pembelajaran hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan, mengingat skala dan urgensinya. Namun kementerian juga perlu mengubah cara kerja terkait teknologi,” jelasnya. (kemdikbud.go.id).
Kita sangat berharap bahwa beragam aplikasi digital yang dibuat oleh pihak Kemendikburistek tersebut benar-benar tepat sasaran. Artinya, harus mampu menjawab kebutuhan bersama, baik kebutuhan para pendidik maupun kebutuhan para peserta didik. Jangan sampai aplikasi atau platform digital tersebut malah menyulitkan mereka dalam proses belajar-mengajar.
Luky Maulana Firmansyah dalam tulisannya (fortuneidn.com, 30/9/2022) menjelaskan bahwa dalam pembuatan aplikasi digital, Kemendikbudristek memastikan fiturnya digunakan, bermanfaat, serta dirancang sesuai kebutuhan guru dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. “Itu adalah perubahan paradigma dalam desain suatu produk aplikasi untuk stakeholder pendidikan kita,” ujar pendiri Gojek tersebut.
Sementara itu, pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt Dirjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan, dulu, guru-guru sangat tergantung dengan diklat maupun kegiatan resmi dari pusat untuk belajar. “Namun, kini, keberadaan platform Merdeka Mengajar memampukan guru untuk belajar dan berlatih secara mandiri sehingga menjadi solusi efektif untuk menjembatani tantangan jarak dan waktu,” ungkapnya (Kompas, 31/10/2022).
Beragam kebijakan yang dikeluarkan pihak Kemendikbudristek tentu tak selamanya berjalan mulus. Ada saja hambatan dan tantangannya. Misalnya, sebagian tenaga pendidik masih mengalami gaptek (gagap teknologi) sehingga harus dilakukan upaya-upaya khusus agar mereka dapat beradaptasi dengan teknologi yang kian berkembang pesat. Pelatihan-pelatihan tentang cara penggunaan fitur atau platform harus diupayakan secara berkala dan ini tentu butuh proses yang tidak sebentar. Akhirnya, saya berharap semoga kualitas pendidikan di negeri ini semakin membaik dan meningkat.
(*) Penulis adalah alumnus STAINU, Fakultas Tarbiyah, Kebumen.
Biodata Penulis
Nama : Sam Edy Yuswanto
TTL : Kebumen, 03 Oktober 1977
Alamat : Purwosari RT 1 RW 3 Puring, Kebumen.
Pendidikan : S1 PAI (alumnus STAINU, Fakultas Tarbiyah, Kebumen)
Pengalaman : Tulisannya (opini, resensi buku, cerpen) tersebar di berbagai media, lokal hingga nasional, antara lain: Koran Sindo, Jawa Pos, Republika, Kompas Anak, Jateng Pos, Radar Banyumas, Merapi, Minggu Pagi, Suara Merdeka, dan Kedaulatan Rakyat.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.com
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
