Peraturan dan UU

RSD Soebandi Diduga ‘Ngentit’ Duit BPJSKes

218
×

RSD Soebandi Diduga ‘Ngentit’ Duit BPJSKes

Sebarkan artikel ini
RSD Soebandi
Pasien mengantri pelayanan kesehatan di RSD. dr. Soebandi Jember. (Foto: Guntur Rahmatullah)

BERITABANGSA.ID-JEMBER – Seorang pegawai honorer berinisial ID, yang menempati jabatan administrasi farmasi di RSD dr Soebandi Jember sedang menjadi pembicaraan hangat di rumah sakit pelat merah tersebut. Dia kedapatan melakukan kecurangan yakni dengan menjual obat dari pasien BPJS Kesehatan kepada pasien umum dengan harga miring.

Wartawan beritabangsa.com mewawancarai dua orang pegawai yang kompeten dan mengetahui kronologi kasus yang dilakukan terduga pelaku ID, semua narasumber tersebut meminta identitasnya dilindungi dan dirahasiakan.
Bacaan Lainnya

Scroll untuk melihat berita

Sidang II PN Jember, Saksi Pemberat Kenali Terdakwa Difabel dari Suara ‘Agh’Buntut Kasus Bantuan Traktor, Kejari Bondowoso Baru Dapat 1 TersangkaSidang I PN Jember Terdakwa Difabel, Kuasa Hukum Sebut Saksi Tak Konsisten

Kemudian wartawan memberikan inisial A dan B untuk kedua narasumber yang sudah bersedia memberikan keterangan kepada beritabangsa.com

Narasumber A, menjelaskan modus yang dilakukan ID selama ini sampai akhirnya terbongkar.

ID merupakan karyawan honorer yang mulai bekerja di RSD dr Soebandi Jember sejak 2014 sebagai tim pengendali BPJS Kesehatan, lalu pada 2015 menempati posisi jabatan administasi farmasi rawat jalan yang mempunyai akses data BPJS Kesehatan seluruh pasien.

“Jadi karena dia bagian administrasi, dia mempunyai akses seluruh data pasien BPJS Kesehatan, termasuk data resep setiap pasien BPJS Kesehatan obatnya sesuai penyakitnya masing-masing, nah potensi inilah yang dimanfaatkannya, jadi dia mengambil obat atas nama pasien yang terdaftar pada BPJS Kesehatan itu kan sudah tahu tuh pasien itu resep obatnya apa saja, diambil lalu obatnya dijual kepada pasien umum atau non-BPJS Kesehatan dengan harga yang miring,” ungkap narasumber A.

Saat diperiksa memang tidak ada yang mencurigakan, karena laporan keterangan obat-obat itu keluar atas nama pasien BPJS Kesehatan, namun tidak diberikan ke pasien BPJS Kesehatan melainkan dijual ke pasien umum.

ID juga diketahui, rajin masuk kerja lebih pagi dari jam operasional rumah sakit dan kemudian mendapatkan penghargaan dari manajemen rumah sakit sebagai karyawan teladan. Ternyata setelah diketahui kasus ini, ID masuk lebih pagi untuk memainkan data BPJS Kesehatan untuk menginput obat yang akan dijual ke pasien umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *