Advertorial

Hari Kemerdekaan, Ratusan Napi Dapat Remisi, 4 Langsung Bebas

620
×

Hari Kemerdekaan, Ratusan Napi Dapat Remisi, 4 Langsung Bebas

Sebarkan artikel ini
Remisi Napi
Bupati Salwa saat bersama salah satu napi yang mendapatkan remisi

BERITABANGSA.ID, BONDOWOSO – Sebanyak 279 warga binaan lembaga permasyarakatan kelas II B Kabupaten Bondowoso mendapatkan remisi hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.

Penyerahan berkas remisi secara simbolis menyerahkan oleh Kalapas Bondowoso bersama Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin kepada tiga perwakilan warga binaan di halaman Lapas, Kamis (17/8/2023).

Scroll untuk melihat berita

Kalapas Bondowoso Dian Artanto mengungkapkan pemerintah memberikan apresiasi berupa pengurangan menjalani pidana atau remisi bagi warga binaan yang telah menunjukkan prestasi, dedikasi, dan disiplin yang tinggi dalam mengikuti program pembinaan, serta telah memenuhi syarat yang ditentukan.

“Yang diajukan 287, yang kemudian dapat remisi 279 termasuk 4 orang yang kemudian dinyatakan bebas,” ungkapnya.

Sementara Bupati Bondowoso KH Salwa yang diundang ke Lapas meminta kepada para napi yang mendapat remisi agar apa yang diperoleh bisa menjadi motivasi untuk terus memperbaiki perilaku baik saat masa tahanan lebih-lebih setelah bebas.

Bupati Salwa berharap berbagai program pemasyarakatan yang telah dijalani saat menjadi warga binaan bisa dijadikan ilmu kehidupan dalam bermasyarakat yang benar.

“Saya harap ini menjadi wadah untuk selalu berprilaku baik. Baik mematuhi aturan. Mengikuti program pembinaan dengan sungguh-sungguh. Karena mendekatkan ilmu kehidupan dalam bermasyarakat,” pungkasnya.

Dalam kunjungannya ke Lapas tahun ini, Bupati Salwa oleh Kalapas dibawa menuju setu kamar khusus warga binaan bernama kamar santri. Kamar santri merupakan program guna menghilangkan stigma negatif di masyarakat yang biasanya mengklaim jika seorang mantan narapidana adalah seorang yang tidak baik.

“Melalui kamar santri ini sebagai rehabilitasi. Di sini warga binaan mendapat pembinaan seperti puasa senin kamis dan dicetak jadi seorang guru ngaji melalui program pembinaan yang dinamakan “Makan Jeruji” artinya: Masuk napi keluar jadi guru ngaji,” tambah Kalapas Dian Artanto.

“Kemarin kita saring sementara 24 orang. Jadikan satu kamar, salat dhuha, pengajian fiqh dan qiroati. Kita kerjasama dengan Kemenag dan lembaga qiroati,” pungkasnya. (adv)

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *