Humanity

Di Jember Masih Ada Orang Dipasung, Ini Penyebabnya

229
×

Di Jember Masih Ada Orang Dipasung, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Gangguan jiwa
Syamsul Arifin, saat ditemui wartawan Beritabangsa.id di rumah ayahnya. (Foto: Zainul Hasan/Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Syamsul Arifin, warga Dusun Sukmoilang, Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dipasung oleh keluarganya sendiri.

Apa pasal ? Syamsul, dipasung sejak 10 hari lalu, tepatnya pada Senin, 3 Juli 2023, di salah satu kamar kumuh penuh sampah milik orang tuanya.

Scroll untuk melihat berita

Menurut penuturan ayah Syamsul, Pak Syahid, pemasungan dilakukan tatkala anak sulungnya ini tiba-tiba mengamuk dengan merusak beberapa perabot rumah, termasuk sepeda motor miliknya.

“Kami khawatir menyakiti orang lain, jadi terpaksa kami lakukan (memasung – red). 10 tahun yang lalu juga pernah begini. Dan ini mulai kambuh lagi,” ucap Syahid saat ditemui Beritabangsa.id di kediamannya, Rabu (12/7/2023).

Sehari sebelum dipasung, kata Syahid, anaknya sempat berpamitan kepada pihak keluarga untuk pergi ke Gunung Gumitir seorang diri dengan tujuan tertentu.

Ia berangkat pada siang hari, pukul 13.00 WIB, kemudian kembali ke rumah Bakda Maghrib.

Sepulangnya ke rumah, keluarga Syamsul melihat adanya perubahan drastis dan tidak wajar pada pria berusia 40 tahun ini.

Seperti mata yang memerah, raut muka yang terlihat datar tanpa ekspresi, dan seketika pula jadi pendiam.

Parahnya lagi, saat malam mulai larut, Syamsul tiba-tiba tertawa sendiri dengan duduk bersila di pojokan musala, padahal keadaan sedang sepi atau tidak ada orang sama sekali.

Tambah larut malam, Syamsul semakin nyaring tertawa sendiri sambil menghidupkan motornya, kemudian memutar gas motor secara penuh hingga menimbulkan suara bising.

“Knalpot motor sampai merah gara-gara tarikan gas motor yang full. Paginya, dia langsung ngamuk-ngamuk. Semua barang dibanting. Bahkan kami sampai ada 6 orang yang mencoba memegang dia. Takutnya menyakiti orang, jadi kami ikat,” bebernya.

Di tempat yang sama, Ibu Syamsul, Slama, mengatakan dirinya belum bersedia membuka pasungan pada Syamsul hingga saat ini karena masih menunggu petunjuk dari ahli spiritual.

“Katanya (ahli spiritual – red) Jumat depan ini pasungannya dibuka. Itu petunjuk dari Lora (sebutan pada salah seorang ahli spiritual – red),” ungkapnya.

Slama juga menceritakan, berdasarkan penuturan ahli spiritual, mental Syamsul disinyalir tidak mampu dengan amalan (bacaan) yang ia baca.

“Akibatnya, pikirannya langsung kosong setelah pulang dari Gunung Gumitir. Sekarang ini lagi didoakan oleh Lora, agar bisa sembuh seperti semula,” pungkas Slama.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *