Berita Utama

Joko Pinurbo, Pujangga Legendaris Tutup Usia

30
×

Joko Pinurbo, Pujangga Legendaris Tutup Usia

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.ID, YOGYAKARTA – Sastrawan Indonesia, Philipus Joko Pinurbo meninggal dunia di usia 61 tahun. Pujangga legendaris era reformasi itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Sabtu 27 April 2024, pukul 06:07 WIB.

“Kalau masuk rumah sakitnya sih udah dari Kamis, Kamis siang. (Keluhannya?) Paru-paru,” kata Maria Azalea Anggraeni, putri Joko Pinurbo.

Scroll untuk melihat berita

Joko Pinurbo meninggalkan seorang istri bernama Nurnaeni Amperawari; dua orang anak bernama Paskasius Wahyu Wibisono dan Maria Azalea Anggraeni; serta seorang menantu bernama Alexander Gilang Samudra Rajasa. Dia juga meninggalkan dua orang cucu yang bernama Gabriel Kalandra Rajasa, dan Seravina Almalera Rajasa.

Jenazah Joko Pinurbo diselamatkan di Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ), Sonosewu, Kasihan, Bantul. Kemudian dimakamkan di Pemakaman Demangan Wedomartani, Minggu 28 April 2024 pukul 10:00 WIB.

Joko Pinurbo pulang dengan meninggalkan warisan besar melalui puisi-puisinya. Ia telah memotret berbagai permasalahan masyarakat melalui karya tulisannya.

Untuk mengenang Joko Pinurbo, berikut ini beberapa puisi yang pernah ditulisnya.

Memo Sepi
“Sepi itu Seksi. Kuatkan imanmu sebelum kau jatuh hati. Ia akan melucuti segala yang kau kira bakal abadi.”

Suara Drumben Dini Hari

“Dengan apa kau merindukan Yogya? Dengan suara drumben yang muncul dini hari. Yang dimainkan entah oleh siapa. Yang tak jelas di mana. Yang bila aku di barat, ia di timur; bila aku di selatan, ia di utara. Yang aku datangi dan aku cari, tapi tak ada. Seperti perasaan yang tak memerlukan bukti. Seperti cinta
yang tak mau ditangkap dan dimiliki.”

Jalan Tuhan

Ada sebuah kampung yang tersohor di seluruh penjuru kota karena jalan yang melintasinya
diberi nama Jalan Tuhan. Jika kau naik ojek, bilang saja
mau ke Jalan Tuhan, maka tukang ojek langsung tahu alamat yang kautuju. Di kampung itu kau harus siap
diperiksa oleh orang-orang mahabenar, ditanya apa agamamu, seberapa tinggi kadar imanmu, seberapa rutin ibadahmu, apa jenis kelaminmu, apa makanan dan minumanmu. Kau wajib mematuhi tata tertib yang mengatur tentang bagaimana seharusnya dirimu
berhubungan dengan Tuhanmu. Selanjutnya kau akan
diberi obat anti ini anti itu. Apa yang diharamkan
oleh manusia tidak boleh dihalalkan oleh….

Suatu malam Tuhan jalan-jalan ke kampung itu. Ia berhenti di depan gerbang dan tersenyum melihat plang bertuliskan Jalan Hantu. Ia segera berbalik arah,
mencari jalan lain yang terang dan tidak seram.”

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *