Berita Utama

Kembangkan Potensi Mahasiswa, Teknik Sipil ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul Gelar GEC

115
×

Kembangkan Potensi Mahasiswa, Teknik Sipil ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul Gelar GEC

Sebarkan artikel ini
GEC
Suasana saat peserta lomba GEC (Geotechnical Engineering Competition)

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Kali ke- 9 Teknik Sipil Institut Teknologi Surabaya (ITS) menggelar kompetisi Geotechnical Engineering Competition (GEC) yang diikuti oleh perguruan tinggi seluruh Indonesia. Sabtu (2/12/2023).

Sekitar 35 tim dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi ini dengan sponsor tunggal PT Teknik Geosistem Unggul.

Scroll untuk melihat berita

Wahyu P. Kuswanda, Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul menjelaskan, kompetisi ini dilaksanakan merupakan salah satu wujud implementasi salah satu visi dan misi dari Geosistem Unggul untuk ikut berkontribusi pada perkembangan teknologi geoteknik di Indonesia.

Pada lomba kali ini, menurut Wahyu, peserta diminta untuk membuat perancangan kemudian membuat model dinding penahan tanah dan dilakukan uji kekuatan.

Penilaiannya adalah lanjut Wahyu, berdasarkan jumlah material, jumlah bahan yang digunakan seminimal mungkin dengan hasil kekuatan struktur sekuat mungkin.

“Tapi ini adalah skala permodelan, bukan skala penuh, artinya masih skala laboratorium, tanah yang digunakan antara 50 kg dan 24 kg,” jelasnya.

Wahyu menyebut, sebelum kompetisi ini dimulai, terlebih dulu para peserta diberikan matrikulasi guna menambah wawasan mereka.

GEC
Ir. Wahyu . Kuswanda, Founder PT Teknindo Geosistem Unggul

Mohammad Sahrul Rizki, salah satu finalis dari Universitas 11 Maret , Surakarta, Solo, menyampaikan rasa puasnya karena timnya sudah bisa mencapai peringkat finalis.

Konsep yang digunakan oleh Sahrul dan timnya untuk perencanaan stabilitas tanah di suatu lereng yakni, ia dan timnya menggunakan bahan polimer setelah terlebih dulu memeriksa struktur tanah.

Sahrul dan timnya berharap dengan metode ini bisa memperkuat lereng sehingga bisa mencegah terjadinya longsor.

“Jadi tidak selalu berpatokan pada metode terasering, dengan metode ini, kita bisa menghemat biaya dengan hasil yang memuaskan,” jelasnya pada Beritabangsa.id.

Disinggung tingkat kesulitan pada kompetisi kali ini, Sahrul menjelaskan terletak pada waktu yang diberikan panitia.

“Secara pribadi saya merasa puas bisa mencapai final, dan bisa menyelesaikan semua tantangan, ini sudah menjadi poin plus bagi saya, cuma kami merasa waktu berjalan cepat, jadi ketika eksekusi akhir kami merasa kurang maksimal,” papar mahasiswa angkatan 20 semester 7 ini.

Salah satu tujuan diadakannya lomba ini menurut panitia adalah untuk mengembangkan potensi dari mahasiswa dengan cara mewadahi pengembangan dari kemampuan mereka dan juga pengetahuan dari bidang Geoteknik.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *