Ekonomi dan Bisnis

Ketua PWI Jatim: Nasib UMKM Masih Alami Kesenjangan Perhatian Pemerintah

293
×

Ketua PWI Jatim: Nasib UMKM Masih Alami Kesenjangan Perhatian Pemerintah

Sebarkan artikel ini
UMKM alami Kesenjangan
Advisor Kantor Perwakilan BI Jawa Timur, Muslimin Anwar dan Lutfil Hakim Ketua PWI Jatim di acara FGD peran BI mendorong pengembangan UMKM di hall PWI Jatim, Jalan Taman Apsari , Selasa 12 September 2023

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim menegaskan saat ini sektor UMKM masih mengalami kesenjangan perhatian dari pemangku kebijakan terutama dalam porsi kredit dibanding dengan korporasi besar.

Di antara negara-negara tetangga lain, penyaluran kredit UMKM di Indonesia masih sangat rendah, sekitar 20-21 persen dari total pembiayaan perbankan.

Scroll untuk melihat berita

Jauh lebih rendah dibandingkan Singapura 39 persen, Thailand 50 persen, Malaysia 51 persen, Jepang 66 persen, Korsel 81 persen dan Australia 29 persen.

Ia berharap pihak terkait bisa meniru Korea dalam membesarkan industri kecil dan kreatif di negaranya.

“Korea berhasil menjadikan industri kecil menengah dan industri kreatif sebagai backbone perekonomian negaranya. Beberapa strategi yang mereka jalankan yaitu Smart SME’s, K brand, Inclusive companies program dan global colaboration. Keempat strategi itu membuat UMKM Korea lebih kuat,” pungkasnya.

Sebelumnya, usaha kecil mikro dan menengah digadang jadi dewa penyelamat ekonomi nasional. Tapi sayang 74,5 persen UMKM tak disentuh permodalan pemerintah.

UMKM yang tidak terfasilitasi modal pemerintah dan bank pemerintah masih tinggi. Artinya UMKM masih belum dipercaya.

Menurut data BPS, sekitar 64,5 juta UMKM di seluruh dan 9,78 juta di antaranya ada di Jawa Timur.

Tiap tahunnya sektor ini memberi kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi dan pengurangan jumlah pengangguran di Indonesia.

Kondisi itu menurut Advisor Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Muslimin Anwar, pada 2022 UMKM di Indonesia berkontribusi sebesar Rp7.034 triliun atau sekitar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sedangkan di Jawa Timur kontribusinya sebesar Rp1.034,31 triliun atau sekitar 58,4 persen.

Sementara dari sisi penyerapan tenaga kerja sebesar 119,56 juta secara nasional dan 13,80 juta tenaga kerja di Jatim.

Ketertinggalan UMKM ini dianggap kurangnya SDM pengetahuan, dan keterbatasan infrastruktur.

Indonesia sendiri memiliki potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar.

Berkaca hal tersebut, Selasa (12/9/2023) PWI Jatim didukung Bank BNI Wilayah 06 Surabaya menggelar Focuss Group Discussion dengan tajuk “Peran Bank Indonesia dalam Mendorong Pengembangan UMKM.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *