Kreatif

Siswi SMP Taman Pelajar Temukan Bakat Menggambar Saat Wabah Covid, Ingin Jadi Komikus

470
×

Siswi SMP Taman Pelajar Temukan Bakat Menggambar Saat Wabah Covid, Ingin Jadi Komikus

Sebarkan artikel ini
Bakat menggambar
Siswi SMP Taman Pelajar, Nagari Kanta Rafabli Indonesia (Nesia) menunjukkan hasil karyanya.

Sementara Noviyanto Aji, sang ayah mengaku mendukung sepenuhnya hobi sang anak. Dia tidak melarang anaknya menyalurkan hobi selama tidak mengesampingkan pendidikan di sekolah.

“Ya kalau hobi, bebas saja tergantung anaknya suka apa. Kita sebagai orang tua hanya mendukung. Yang jelas jangan sampai melupakan tugas utama belajar,” ujar Noviyanto.

Scroll untuk melihat berita

Pria yang juga penulis buku ini semula kaget saat mengetahui bakat menggambar anaknya. Nesia, menurut Noviyanto, paling gemar menggambar anime dan karikatur Jepang. Terkadang saat menggambar sendirian, dia suka mendengarkan musik-musik.

“Nesia sering di kamar sendirian. Dia jarang keluar rumah atau bermain seperti anak-anak pada umumnya. Eh, tak tahunya dia menggambar. Kadang bisa sampai berjam-jam. Saya sempat kaget lihat gambarnya. Ini anak SD kok bisa menggambar sedemikian detil. Dia bilang belajar otodidak dari Youtube selama 2 tahun Covid,” kata Noviyanto.

Karena penasaran dengan bakat gambar anaknya, Noviyanto sempat menanyakan ke para pelukis di Surabaya. “Saya sebenarnya ragu anaknya saya bisa menggambar. Tapi kata teman pelukis saat saya tunjukkan gambaran si Nesia, mereka bilang anak tersebut punya bakat gambar. Katanya tidak mudah seorang anak menggambar seperti yang dilakukan Nesia. Bahkan sekalipun mencontek atau plagiat, tidak mudah menggambar seperti itu, bila tidak punya bakat,” tandasnya.

Terakhir Noviyanto mengatakan, ada satu gambar corat coret Nesia yang menurutnya bagus dan akan dijadikan cover buku.

“Kebetulan saya lagi nulis novel. Saya melihat ada gambar corat coret Nesia, meskipun sederhana dan terkesan asal-asalan tapi cocok untuk dijadikan cover. Ya lihat saja nanti,” ucap pria yang pernah menerbitkan novel berjudul ‘Kitab Tertutup: Raja Dusta dan Dewi Kemunafikan’ dengan cover yang diambil dari pelukis autis asal Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *