Kreatif

Siswi SMP Taman Pelajar Temukan Bakat Menggambar Saat Wabah Covid, Ingin Jadi Komikus

476
×

Siswi SMP Taman Pelajar Temukan Bakat Menggambar Saat Wabah Covid, Ingin Jadi Komikus

Sebarkan artikel ini
Bakat menggambar
Siswi SMP Taman Pelajar, Nagari Kanta Rafabli Indonesia (Nesia) menunjukkan hasil karyanya.

Seniman teater asal Surabaya, Achmad Zainuri mengakui gambar Nesia memiliki karakter kuat. Gambar-gambarnya sesuai dengan gaya anak milenial.

“Gastroke (sapuannya) enak. Spontanitasnya kuat,” ungkap pria yang juga penulis buku ini.

Scroll untuk melihat berita

Ditambahkan Zainuri, anak-anak dalam menggambar ataupun melukis biasanya menyesuaikan dengan dunianya sendiri dan tema kekinian. Maka sangat relevan anak seusia Nesia gemar dengan hal-hal berbau komik.

“Temanya gambar komik. Gaul dan kekinian. Dengan sapuan goresan yang kuat sehingga penggunaan warna hitam putih jadi menonjolkan karakter yang dingin berwibawa. Jika bakatnya diolah dengan baik, dia bisa membuat komik. Itu bagus buat dia. Sekarang ini di Indonesia jarang ada komikus. Dulu ada A. Kosasih, dijuluki Bapak Komik Indonesia. Ada pula Ganes TH, pelopor komik wayang atau dikenal kemudian komikus cersil (cerita silat),” terangnya.

Sementara Pemerhati Pendidikan Anak, Isa Ansori mengatakan, bahwa pada diri setiap anak memiliki bakat dan keunikan tersendiri.

“Kalau menurut Hadist bahwa anak itu dilahirkan dalam keadaan seperti kertas putih. Setiap anak punya bakat dan keunikan, sehingga setiap anak adalah kekayaan yang berharga bagi orang tuanya. Maka, orang tua dan lingkungannya-lah yang akan membentuk kelak seperti apa anak anak tersebut,” katanya.

Ditegaskan Isa, dengan bakat yang dimiliki setiap anak, tentu semua tergantung dari orang tua apakah mereka memahami atau tidak. “Sayangnya seringkali orang tidak memahami kebutuhan anak dan seringkali juga memaksakan kehendaknya, Sehingga terpaksa harus mengikuti nasehat orang tua dengan mengorbankan apa yang sejatinya dia miliki,” tuturnya.

Dalam kehidupan yang sekarang, lanjut Isa, sudah sepatutnya orang tua belajar memahami dan mengerti kebutuhan anak. “Lebih banyak mendengar dan mengarahkan agar anak tidak salah jalan. Biarlah anak-anak berkembang dengan potensi yang dimiliki,” ujar Isa Ansori.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *