Ekonomi Dan Bisnis

Bupati Hendy Optimis JKCI Mampu Kembalikan Masa Keemasan Tembakau Jember

357
×

Bupati Hendy Optimis JKCI Mampu Kembalikan Masa Keemasan Tembakau Jember

Sebarkan artikel ini
JKCI Jember
Bupati Jember, Hendy Siswanto, bersama stakeholder terkait dalam press conference di Pendapa Wahyawibawagraha, Sabtu (22/7/2023). (Foto: Zainul Hasan/Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Optimisme Bupati Jember, Hendy Siswanto, menggebu-gebu dalam Press conference Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha pada Sabtu, 22 Juli 2023.

Dia yakin JKCI bakal melesat seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) dan menjadi terobosan baru bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, bahkan diharapkan bisa mengembalikan masa kejayaan tembakau di wilayah setempat.

Scroll untuk melihat berita

“Dulu, tembakau di Jember ini terkenal hingga internasional. Tanah Jember memang bagus untuk tembakau. Makanya tembakau sampai dijadikan logo Kabupaten Jember. Nah, sekarang inilah saatnya bagi kita untuk mengembalikan masa kejayaan itu,” ucap Hendy.

Even JKCI ke-5 kali ini berlangsung mulai 22 – 23 Juli 2023, dengan berbagai rangkaian acara yang dihadiri langsung oleh buyer (pembeli) baik dari dalam maupun luar negeri.

Selain bisa membranding produk unggulan cerutu dari corporate lokal, Hendy berharap event ini juga bisa berdampak besar pada sektor wisata dan UMKM.

“Serunya, para buyer yang datang ke sini bisa melihat secara langsung proses pembuatan cerutu. Dari hulu hingga hilir. Dari proses pembibitan, proses produksi, pengemasan, termasuk cara pengirimannya. Mereka bisa melihat secara total di Jember ini,” bebernya.

Selain itu, kata Hendy, JKCI juga menjadi salah satu kekuatan Pemkab Jember untuk terus melestarikan tembakau dan menggaungkan cerutu lokal menjadi lebih besar lagi.

“Cerutu Jember ini bisa menjadi episentrum kota cerutu. Jember yang memproduksi cerutu di Indonesia nantinya,” harapnya.

Harapan itu bukan sekadar mimpi belaka, namun mulai diwujudkan dan sudah membuahkan hasil, seperti produsen cedutu Bincigar yang omzetnya sudah tembus 18 miliar tahun ini.

“Tentunya dengan peningkatan omzet ini, dampaknya tidak hanya bagi para petani tembakau maupun produsen Bincigar saja, tapi juga berdampak pada sektor wisata hingga UMKM. Ini karena produsen Bincigar sudah melakukan produksi cerutu dari hulu hingga hilir,” tandasnya.

Hendy beranggapan, untuk mengembalikan masa keemasan tembakau lokal tentu tidak cukup dengan menggandeng produsen yang sudah memiliki omzet di atas rata-rata saja, namun juga perlu memperhatikan kondisi ekonomi petani dan UMKM yang masih menengah ke bawah.

“Harapannya, ini menjadi motivasi bagi UMKM yang lain. Ada pelatihan-pelatihan nanti bagi UMKM. Mereka berada di bawah naungan dinas koperasi untuk melakukan hal yang sama (dengan produsen Bincigar – red),” pungkas Hendy.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *