Peristiwa

Media Kampus Dibredel, Mahasiswa STIKOSA AWS Gelar Aksi Teaterikal

107
×

Media Kampus Dibredel, Mahasiswa STIKOSA AWS Gelar Aksi Teaterikal

Sebarkan artikel ini
STIKOSA
Aksi mahasiswa STIKOSA AWS membawa poster dan spanduk tolak pemberedelan media Acta Surya

Selain memberedel media mahasiswa ini, pihak akademik juga menggembok Sekretariat Acta Surya yang dilakukan oleh petugas keamanan kampus atas perintah Ketua Stikosa AWS, Meithiana.

Terkait downgrade nilai dua mahasiswi yakni, Kiki dan Febi. Nilai akademik kedua mahasiswi ini selama semester 5 diturunkan dari semula A menjadi E.

Scroll untuk melihat berita

Alasan penurunan oleh pihak kampus ini sebagai langkah pembinaan kepada dua mahasiswi tersebut yang dianggap telah melanggar etika.

Sebelumnya, kedua mahasiswi Kiki dan Febi, mencoba mewawancarai Ketua Stikosa AWS, Meithiana Indahsari, terkait aturan baru pembayaran Karta Rencana Studi (KRS), yang menjadi gunjingan mahasiswa karena dianggap memberatkan.

Namun Ketua enggan diwawancara karena hal ini merupakan persoalan internal. Meski begitu, Bu Mei (sapaan akrab, red) hanya ingin berdiskusi sebagai mahasiswa dan dosen.

Di saat diskusi perbincangan itu Bu Mei mengetahui kedua mahasiswa ini diam-diam merekam dengan menggunakan handphone.

Hal inilah yang ditengarai membuat Ketua Stikosa kesal dan marah.

Selanjutnya pihaknya memberi kebijakan pembinaan kedua dua mahasiswi ini dengan menurunkan nilai akademiknya dari A menjadi E.

Parahnya lagi, kampus ini juga membekukan media mahasiswa Acta Surya.

Sementara itu, Ketua Stikosa AWS Meithiana Indarsari membantah telah memberedel media mahasiswa Acta Surya.

“Sungguh itu tidak benar. Salah besar. Berita itu hoax. Itu semua fitnah,” ujar Mei.

“Kami bukannya melakukan pembredelan Acta Surya. Namun kami melakukan evaluasi terhadap Acta Surya karena selama ini media mahasiswa ini dikelola oleh pihak luar. Namanya Hendro, dia alumni sini juga,” imbuhnya.

“Nah, ke depannya media ini tidak dikelola orang luar. Biar kita sendiri yang mengelolanya, tentu melibatkan mahasiswa. Karena itu kami lakukan evaluasi pembenahan,” kilah Mei.

Sedangkan terkait downgrade nilai 2 mahasiswi dari A menjadi E, Meithiana menyebutkan hal ini langkah pembinaan kepada keduanya, yang telah merekam dengan diam-diam perbincangannya dengan mereka.

“Hal ini karena saya anggap persoalan internal, tidak perlu dibuka di media sosial atau digitial. Ini berbahaya dan keduanya tidak beretika,” tukas Meithiana.

“Persoalan downgrade nilai akadamik ini bisa berubah. Asalkan kedua mahasiswi itu menemui Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. Namun keduanya tidak datang saat kami panggil. Keduanya malah mengadu ke pihak lain (luar kampus) persoalan ini. Jadinya yaa rame seperti sekarang ini,” pungkas Mei.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *