Peristiwa

Media Kampus Dibredel, Mahasiswa STIKOSA AWS Gelar Aksi Teaterikal

98
×

Media Kampus Dibredel, Mahasiswa STIKOSA AWS Gelar Aksi Teaterikal

Sebarkan artikel ini
STIKOSA
Aksi mahasiswa STIKOSA AWS membawa poster dan spanduk tolak pemberedelan media Acta Surya

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa – AWS) melakukan aksi unjuk rasa di halaman kampus.

Dalam aksi ini mereka menolak pembredelan media kampus Acta Surya yang dilakukan oleh Ketua Stikosa AWS.

Scroll untuk melihat berita

Tak hanya itu, mahasiswa juga menuntut pihak kampus mengembalikan nilai akademik dua mahasiswi – aktivis pers kampus Acta Surya, dari semula A didowngrade E.

Puluhan mahasiswa Stikosa AWS menggelar aksi longmarch dari Gereja Bethany menuju kampus mereka di Jalan Nginden Intan Timur nomor 1 Surabaya.

Selama aksi jalan kaki ini sejumlah mahasiswa melakukan aksi teaterikal, yang menggambarkan tentang pembungkaman kebebasan pers mahasiswa, di mana pihak pejabat kampus membredel media mahasiswa Acta Surya.

Tak hanya aksi teaterikal, mahasiswa juga membakar ban bekas di depan Pendapa kampus Stikosa AWS.

Dalam aksi ini, mahasiswa berorasi memprotes kesewenang-wenangan Ketua Stikosa AWS, Meithiana Indrasari, yang telah membredel media kampus Acta Surya dan mendowngrade nilai 2 mahasiswi yang nilai A menjadi E.

“Kami tidak diam diperlakukan sewenang-wenang oleh pihak kampus. Namun kami bergerak dan melawan tindakan semena-menena ini. Kami akan terus melawan,” teriak orator mahasiswa, lantang.

Kiki Evelin, koordinator aksi ini menyebutkan, aksi demonstrasi ini berkaitan dengan matinya kebebasan berpendapat di Stikosa-AWS.

Di mana media mereka Acta Surya sebagai media berekspresi dan pembelajaran jurnalistik, justru malah dibredel dan dibekukan oleh Ketua Stikosa – AWS.

“Ini sebagai tindak lanjut dari arogansi Ketua Stikosa AWS Meithiana yang telah sewenang-wenang membekukan dan membredel media kami Acta Surya, beberapa waktu lalu. Karena itu, kami menolak dan melawan kebijakan yang sewenang-wenang ini,” ungkap Kiki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *