Berita Utama

Anugerah 1 Abad NU, Khofifah: NU Emban Mandat Pengembangan Peradaban Islam Rohmatan Lil Alamin

77
×

Anugerah 1 Abad NU, Khofifah: NU Emban Mandat Pengembangan Peradaban Islam Rohmatan Lil Alamin

Sebarkan artikel ini
Anugerah Satu Abad NU
Anugerah Satu Abad NU

BERITABANGSA.ID, JAKARTA – Sejumlah tokoh nasional dan pesantren yang berumur lebih satu abad mendapatkan penghargaan dalam Anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (31/1) malam.

Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU hadir khusus membacakan nominasi penganugerahan kategori tokoh nasional. Yang kemudian penghargaannya diserahkan langsung oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjend PBNU Saifullah Yusuf.

Scroll untuk melihat berita

Sederet tokoh yang mendapatkan Penghargaan kategori tokoh nasional adalah Ir. Soekarno yang diterima oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, KH Wachid Hasyim yang diterima oleh Firly Wahid, KH Abdurrahman Wahid yang diterima oleh Ibu Shinta Nuriyah Wahid dan Usmar Ismail yang diterima oleh Nurudin Ismail.

Atas terselenggaranya Malam Anugerah 1 Abad NU ini, Khofifah menyampaikan bahwa NU sebagai organisasi besar memegang peranan besar dalam upaya mengembangkan peradaban kemanusiaan.

“NU juga memiliki peran besar dalam upaya perbaikan kehidupan manusia yang berdasar pada Islam ala ahlissunnah wal jamaah,” ungkapnya.

Khofifah yang juga menjabat sebagai Ketua Harian PBNU ini juga mengatakan bahwa dalam peringatan 1 abad NU yang puncaknya akan digelar pada 7 Februari 2023 mendatang di Sidoarjo adalah momentum untuk memaknai perjuangan para pendahulu sebagai semangat di masa kini dalam menghadapi masa depan.

Termasuk juga kegiatan Anugerah 1 Abad NU yang menurutnya merupakan apresiasi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bagi tokoh nasional, tokoh internasional serta pesantren diatas seratus tahun atas jasa dan kontribusi nyata yang sejalan dengan cita-cita NU.

“Momen ini adalah momen Tabarruk atau momen mengais barokah dari perjuangan besar yang telah dilakukan oleh para pendahulu NU,” katanya:

Dengan total pesantren sebanyak 4.452 pesantren, Jawa Timur tentu memiliki jumlah santri yang sangat besar, yakni 564.299 santri.

Menurut Khofifah, hal tersebut harus dijadikan upaya mewarisi tradisi yakni tabarruk pada sosok pejuang agama yang dijadikan panutan.

“Maka secara khusus baik santri maupun tidak, mari kita sama-sama melakukan tabarruk pada sosok-sosok yang dijadikan panutan untuk diteladani sifat dan perjuangan dalam kebaikan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *