AdvertorialEkonomi dan Bisnis

Guna Jangkau Pasar Luas, Tim Pengabdian Masyarakat ITS Lakukan Pendampingan dan Pengembangan UMKM Kupang Lontong Balap Pak Warno

56
×

Guna Jangkau Pasar Luas, Tim Pengabdian Masyarakat ITS Lakukan Pendampingan dan Pengembangan UMKM Kupang Lontong Balap Pak Warno

Sebarkan artikel ini
UMKM L (KLB)
Pak Warno (kanan), dan tim Pengabdian Masyarakat ITS

BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak pelaku usaha khususnya UMKM menderita kerugian cukup besar. Salah satu UMKM yang terdampak adalah Kupang Lontong Balap Pak Warno yang berlokasi di Pasar Tempurejo No. 44 Surabaya.

Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITS, Andy Rizqy mengatakan, produk utama milik Pak Warno adalah Lontong Kupang yang merupakan makanan khas daerah Jawa
Timur berbahan dasar kupang putih (Potamocorbula faba H), yaitu sejenis kerang berukuran kecil.

Scroll untuk melihat berita

“Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM ini adalah penurunan omset akibat
pembatasan aktivitas usaha, dilain sisi juga akibat keawetan produk yang cukup singkat
sehingga tidak memungkinkan menjangkau pasar yang lebih luas,” katanya dalam keterangan rilis yang diterima Beritabangsa.com. Kamis (20/10/2022).

Andi menilai, untuk bertahan
menghadapi dampak dari pandemi Covid-2019, dibutuhkan pengembangan dan inovasi
produk agar dapat bersaing di era digital dan dapat membentuk bisnis yang berkesinambungan.

Oleh karena itu, melihat hal tersebut, tim pengabdian masyarakat dari Manajemen Bisnis ITS melakukan observasi dan pendampingan untuk dapat menemukan inovasi dan solusi untuk permasalahan yang
dialami UMKM pak warno.

Lontong kupaang Pak Warno

Dengan mengusung konsep social entrepreneurship di era digital,
pihaknya melakukan edukasi dan pengenalan platform digital guna mendukung usaha lontong kupang
tersebut.

“Setelah melalui proses design thinking, analisis social business model canvas dan value proposition design, dirumuskan suatu inovasi Lontong kupang Instan yang dikemas dalam kemasan modern dan unik serta mampu bertahan hingga seminggu dalam suhu ruang dan 2 minggu dalam freezer,” ungkap Andy.

“Produk ini diberi nama Lopang yang bukan hanya saja sebagai bentuk inovasi dalam produk makanan tradisional tapi juga mendukung SDGs nomor 3 “Kehidupan
Sehat dan Sejahtera” serta SDGs nomor 8 “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” lanjut Andy.

Selain melakukan pengembangan inovasi produk, Tim Pengabdian masyarakat dari Manajemen bisnis ITS juga melakukan pendampingan dalam hal pencatatan laporan keuangan menggunakan aplikasi SiApik yang disediakan oleh Bank Indonesia.

Pihaknya mengenalkan platform online
shopping sebagai saluran penjualan produk untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Melalui kegiatan pengabdian dan pendampingan tersebut, Kupang Lontong Balap Pak Warno mendapatkan manfaat peningkatan inovasi produk, desain kemasan produk dan kemampuan manajerial kewirausahaan sosial di era digital.

“Adanya proses edukasi dan transfer ilmu dari tim kami kepada pak warno diharapkan dapat membantu pak warno dalam menjangkau pasar yang lebih luas serta dapat melakukan penjualan produk secara online melalui platform belanja online,” tutup Andy.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *