Berita Utama

Kisah Mahasiswa Unusa, Jago Qiroah Hingga Jadi Ustaz di Jepang

1690
×

Kisah Mahasiswa Unusa, Jago Qiroah Hingga Jadi Ustaz di Jepang

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Unusa
Mokhamad Ramadani Ilham Akbar (pakai baju batik) saat di Islamic Center, Jepang

Tidak hanya soal kendala, Dani juga mendapat dukungan luar biasa dari keluarga dan kampus.

“Awalnya kaget dan dikira hanya bercanda, namun dengan i’tikad baik dan niat baik, Alhamdulillah keluarga saya besar hati untuk merestui keberangkatan saya,” tambahnya.

Scroll untuk melihat berita

Dukungan dari dosen, Kaprodi, dan Dekan Unusa juga menjadi aspek keberangkatannya.

“Alhamdulillah wa syukurillah, Bapak Ibu dosen, Bapak Kaprodi, Bapak Dekan semua antusias untuk merestui keberangkatan saya,” ucapnya.

Saat tiba di Jepang pria kelahiran Mojokerto ini menggambarkan momen itu sebagai mimpi yang jadi kenyataan.

“Rasanya seperti mimpi, bisa merasakan suasana Jepang secara langsung, dan tak lupa saat saya di Haneda Airport Tokyo, sujud syukur adalah langkah awal saya saat di Jepang,” ceritanya.

Tentang lingkungan kerja di Jepang, Dani memberi gambaran yang memukau.

“Sangat perfeksionis, mulai dari waktu, cara kerja, dan profesionalitas dalam dunia kerja. Inilah yang membuat saya semakin semangat dalam dunia magang ini, meskipun hanya 3 bulan,” ungkapnya.

Mokhamad Ramadani Ilham Akbar

Setelah sukses menyelesaikan masa magangnya nanti, dia memiliki harapan besar untuk membagikan apa yang didapatnya di Jepang diterapkan di Indonesia.

“Harapan saya, ayo teman-teman mahasiswa, adik-adik mahasiswa kita bisa dan siapapun bisa untuk pergi ke negeri sakura. Tingkatkan lagi kreativitas dan inovasi belajar. Karena, saya yakin jika saya bisa, kalian pasti bisa,” ajaknya penuh semangat.

Sebagai penyemangat dan nasihat bagi adik kelas di Unusa, Dani memberikan tips berharga.

“Jangan capek untuk bermimpi. Capek boleh berhenti sejenak, namun silahkan dilanjutkan lagi. Karena akan ada matahari dan pelangi yang akan menyinari dan mewarnai kalian saat malam dan badai pasti berlalu,” tuturnya.

Di penghujung, melalui pengalaman berharga ini, Dani tidak hanya membawa pulang ilmu dan pengetahuan baru, tetapi juga semangat dan inspirasi yang dapat memotivasi mahasiswa Unusa lainnya untuk mengejar impian mereka di tingkat internasional.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *