Seni Budaya

Bupati Jember Tampil Percaya Diri dengan Baju Adat Batak Mandailing dalam Karnaval Budaya

659
×

Bupati Jember Tampil Percaya Diri dengan Baju Adat Batak Mandailing dalam Karnaval Budaya

Sebarkan artikel ini
Karnaval budaya
Bupati Jember, Hendy Siswanto, jalan santai menuju garis finish di Pendapa Wahyawibawagraha. (Foto: Diskominfo Jember for beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Bupati Jember, Hendy Siswanto, tampil penuh percaya diri dalam karnaval budaya Jember nusantara untuk Indonesia maju, Sabtu (16/9/2023).

Dengan kostum adat Batak Mandailing yang didominasi warna hitam berhias warna kuning keemasan di setiap sisinya, Hendy didampingi Ketua TP-PKK, Kasih Fajarini, berjalan santai dari depan UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ dan finish di depan Pendapa Wahyawibawagraha.

Scroll untuk melihat berita

Tidak ketinggalan, Wakil Bupati Jember, MB Firjaun Barlaman, beserta sang istri juga turut mendampingi Bupati Hendy.

Menurut Hendy, karnaval budaya bertajuk ‘terus melaju untuk Indonesia maju’ ini digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, meski Agustus telah berlalu sejak dua pekan lalu.

“Karnaval budaya ini sangat penting. Ini adalah bagaimana kita mencintai kearifan lokal, mencintai budaya, dan mencintai para leluhur kita. Yang paling penting, targetnya adalah penguat bangsa,” ucap Hendy.

Baginya, karnaval budaya merupakan cerminan dalam menyatukan berbagai perbedaan agama, suku, ras, dan bidaya, yang kemudian dikemas dalam Bhineka Tunggal Ika.

Di mana dalam karnaval tersebut, pakaian adat dalam berbagai suku budaya di seluruh provinsi, hampir semuanya tampil dalam karnaval ini.

“Tentunya, ini tidak boleh dihilangkan sampai kapanpun. Sampai kiamat nanti, Indonesia harus seperti ini terus (hidup berdampingan – red),” ujar Hendy.

Baginya, selain mempertahankan seni budaya dan kearifan lokal, karnaval budaya ini juga menjadi momentum untuk mendongkrak ekonomi di wilayah setempat.

“Ini juga merupakan pengembangan kreativitas potensi kearifan lokal yang berdampak pada perpaduan ekonomi masyarakat,” bebernya.

Uniknya, beberapa peserta karnaval dari SMA Negeri 5, SMK 4, Universitas Jember, dari Santo Paulus, palang merah Indonesia, dan lainnya, terlihat bersama-sama membersihkan sampah ditengah-tengah berlangsungnya karnaval sebagai kampanye peduli lingkungan.

Diketahui, karnaval kali ini diikuti oleh 4000 peserta yang terdiri dari 36 OPD, 32 kecamatan, instansi BUMN, BUMD, Perbankan, perguruan tinggi, pengusaha dan rumah sakit swasta.

“Dengan antusias peserta sebanyak itu, ini menjadi bukti bahwa sinergitas dan kolaborasi untuk membangkitkan ekonomi yang ada di Kabupaten Jember,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *