BERITABANGSA.ID, TULUNGAGUNG – Pembangunan rumah budaya Cahyo Aji, yang sempat kontroversial karena menempati lahan sawah, kini dampak positif dirasakan masyarakat.
Selain berdampak kepada roda ekonomi masyarakat secara luas juga meningkatkan geliat UMKM setempat.
Rumah budaya Cahyo Aji ini didirikan di lahan sawah dilindungi (LSD) di wilayah Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Kini, keberadaan rumah budaya ini sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan secara tidak langsung mendongkrak UMKM setempat.
Apalagi letak rumah budaya itu berdekatan dengan wisata Mbalong Kawok. Kedua tempat seni dan wisata ini bisa saling bersinergi menarik wisatawan dari dalam dan luar daerah.
Ke depan eksistensi rumah budaya Cahyo Aji sebagai ajang berkumpulnya para seniman dari dalam dan luar Tulungagung bisa tercapai.
Suhardi Kepala Desa Sumberejo Kulon, mengatakan tidak ada hal yang harus disoal terkait itu.
“Maaf Mas bangunan Rumah Budaya Cahyo Aji tidak harus dipersoalkan, saya mendukung keberadaan bangunan itu karena kita melihat dari sisi positifnya saja,” ucapnya.
Heri selaku pengelola rumah budaya, melalui chat WhatsApp mengajak semua pihak mengambil dampak dan sisi positifnya.
Keberadaan bangunan rumah budaya yang pengerjaannya sudah mencapai 50% itu bukan milik pribadi namun untuk kemasyarakatan.
“Jadi bangunan itu bukan untuk tempat tinggal, dan pengembangan pribadi, saya melihat bangunan Rumah Budaya Cahyo Aji itu nantinya akan bermanfaat untuk masyarakat setempat,” tambahnya.
Sehingga tujuan positif pembangunan rumah budaya Cahyo Aji tersebut, seperti menjadi icon wisata budaya daerah bisa dicapai.
Apalagi tempatnya berdekatan dengan lokasi wisata kuliner Mbalong Kawok, yang bisa bersinergi dan saling menunjang.
Harapannya, perekonomian masyarakat akan lebih meningkat dengan penambahan wisata baru ini. Bahkan UMKM akan berdampak dan bergeliat saat ada gelombang pengunjung yang datang.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
