Daerah

Alumni PMII Sebut Angka Kemiskinan Lebong Naik

159
×

Alumni PMII Sebut Angka Kemiskinan Lebong Naik

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.ID – LEBONG – Kabupaten Lebong sesuai yang dilansir laman bps.go.id dan kongkret.id, bahwa Kabupaten Lebong ditetapkan sebagai daerah paling sejahtera di Bengkulu.

Parameter yang dipakai, pengeluaran rerata per kapita penduduknya mencapai Rp985 ribu per bulan.

Scroll untuk melihat berita

Namun aktivis alumni PMII Lebong M Aziz Yahya, menolak pendapat dan klaim tersebut. Sebab mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lebong meningkat, pada 2021 mencapai 13.970 jiwa dan di 2022 mencapai 14.140 jiwa.

M Azis Yahya, menilai penggunaan parameter kemiskinan dan kesejahteraan masih subjektif.

“Kenapa istilah yang dipakai di Lebong itu masih Kabupaten Berkembang, artinya kan jelas yaa Lebong itu masih miskin,” ujarnya.

Fakta lain, ditemukan ada warga di Kecamatan Uram Jaya tidak memiliki rumah dan tempat tinggal layak.

Bahkan warga ini tidak pernah mendapat sentuhan bantuan dari Pemkab Lebong.

Angka pendidikan juga masih rendah. Terbukti kenakalan pemuda Lebong akibat mabuk lem kian tinggi.

Di sejumlah pasar juga masih ditemukan banyak pengemis, ironinya mereka mengemis sekadar untuk bertahan hidup sehari-hari.

“Dia tidak ada sawah, tidak kuat kerja kuli, bisanya hanya minta-minta,” ujar Aziz.

Belum lagi warga Lebong, lainnya yang mengaku tidak pernah mendapat bantuan BLT-DD.

“Saya tidak dapat BLT-DD, ya diam saja. Kalau protes nanti kayak ngemis,” jelasnya SW.

Pemuda lain, Rian Uyun, mengatakan sebuah daerah dinyatakan sejahtera seharusnya pengangguran rendah.

Ditambah lagi capaian pembangunan, pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia (IPM), dan angka pertumbuhan ekonomi tinggi.

“Lah, kita lihat di Kabupaten Lebong, jelas-jelas masih miskin. Seharusnya Pemkab Lebong membedakan dan mengklirkan soal kategori kemiskinan, apa masuk
absolut dan relatif. Itu harus diselesaikan,” ujar Ryan.

Sementara itu, Staf BPS Kabupaten Lebong, Fitri, menerangkan angka kemiskinan di Lebong belum keluar untuk periode 2023.

“Ya belum bisa disimpulkan karena baru terinput sampai bulan Maret saja,” ujarnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *