Ekonomi dan Bisnis

Jelang Hari Raya Kurban, Perajin Pande Besi di Jombang Senyum Lebar

64
×

Jelang Hari Raya Kurban, Perajin Pande Besi di Jombang Senyum Lebar

Sebarkan artikel ini
Pande besi
Aktivitas perajin pande besi di Jombang yang banjir pesanan jelang lebaran kurban. Foto : Faiz

BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Mendekati hari raya Idul Adha atau lebaran kurban, jadi berkah bagi Muhammad Gufron, seorang perajin pande besi asal Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

Menurut Gufron, pesanan dari berbagai daerah sudah tiba. Pesanannya rata-rata pisau untuk menyembelih hewan kurban dan menguliti.

Scroll untuk melihat berita

“Alhamdulillah kalau dibandingkan tahun sebelumnya pas pandemi COVID-19, pesanan pisau untuk kurban tahun ini lebih meningkat dua kali lipat. Yang pesan itu rata-rata takmir masjid atau para penjuru penyembelihan hewan kurban,” ujarnya pada Sabtu (17/6/2023) siang.

Ditemui di tempat produksinya di depan kediamannya, Gufron terlihat sibuk bersama seorang karyawannya.
Untuk bahan utama dari kerajinan ini berbagai macam, menyesuaikan pesanan pelanggan.

“Kalau sabit biasanya pakai roda tiga, kalau golok-golok itu pakai per dan lain sebagainya. Setiap harinya kinu bisa memproduksi 5 sabit dan 5 pisau. Per bijinya kira-kira membutuhkan waktu produksi 3 jam an, jadi harus telaten,” katanya.

Prosesnya masih dilakukan secara manual, sejak memulai usaha ini di 2002. Untuk tahapannya, bermula dari pembakaran bahan. Setelah itu pembentukan, memakai alat tempa atau pukul besi.

“Proses pembentukan itu yang membutuhkan waktu cukup lama. Setelah dibentuk ya dibuatkan alat pegangannya dari kayu, kemudian dipasang ya sudah jadi siap diantar ke sejumlah pelanggan,” paparnya.

Per biji hasil kerajinannya dibanderol dengan harga yang bervariasi. Mulai dari untuk pisau dapur ukuran 15 cm Rp20 ribu, 20 cm dibanderol 30 ribu dan untuk pisau ukuran 30 cm dibanderol 40 ribu. Harga tersebut berbeda lagi dengan yang khusus untuk hewan kurban.

“Kalau untuk menyembelih hewan kurban, dari harga 120 ribu hingga 150 ribu rupiah. Kalau pisau untuk menguliti hewan kurban itu ada yang paling kecil ukuran 15 cm, dengan harga 30 ribu rupiah,” bebernya.

Jelang lebaran ini membuatnya sumringah. Setiap bulannya, mampu meraup keuntungan bersih 3- 5 juta rupiah.

“Sementara untuk pengirimannya Alhamdulillah sudah meluas ke luar daerah, seperti Mojokerto, Gresik dan lain sebagainya,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *