Ekonomi dan Bisnis

Mengenal Konsulikan, Platform Konsultasi Perikanan Bikinan Mahasiswa Fasilkom Unej

151
×

Mengenal Konsulikan, Platform Konsultasi Perikanan Bikinan Mahasiswa Fasilkom Unej

Sebarkan artikel ini
Unej
Sekelompok mahasiswa membuat platform Konsulikan sebagai panduan bagi para pembudidaya ikan air tawar. (Foto: Guntur Rahmatullah / beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Lima orang mahasiswa prodi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Jember (Unej) menciptakan inovasi yang diberi nama ‘Konsulikan’, sebuah platform konsultasi perikanan bagi para pembudidaya ikan air tawar. Kelima mahasiswa tersebut di antaranya Nurina Kurnia Dewi, Mochamad Brilianta Ardindayuda Putra, Muhadzdzib Dzaky Zaidan, Salma Salsabila dan Dewanata Hammada.

Nurina menjelaskan platform ini dapat memberikan sejumlah panduan budidaya ikan air tawar. Ia menemukan fakta bahwa banyak orang yang ingin memulai usaha budidaya ikan kebingungan bagaimana memulai bisnis tersebut.

Scroll untuk melihat berita

“Dari permasalahan itu lah kami mulai menciptakan konsulikan ini, kemudian kami mewawancarai pembudidaya ikan air tawar dan penyuluh perikanan, data-data tersebut kami kumpulkan yang kemudian menjadi pakem panduan budidaya ikan,” jelas Nurina dalam acara Coffee Morning Fasilkom Unej, Jumat 16 Juni 2023.

Panduan yang disajikan dalam platform konsulikan di antaranya, panduan pemberian pakan yang terukur sesuai umur ikan, pemilihan pakan yang tepat, pencatatan serta evaluasi panen.

Dalam platform tersebut juga menyediakan fitur konsultasi dengan pakar perikanan secara langsung.

“Platform ini juga dilengkapi fitur konsultasi dengan para pakar perikanan, yang tampil hanya konsultan perikanan yang sedang online, jadi bisa langsung chatting dengan pakarnya, yang setiap konsultasi dikenakan biaya konsultasi, mungkin mau konsultasi tentang penyakit ikan, tentang perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi ikan, apapun bisa langsung dikonsultasikan,”lanjut Nurina.

Nurina menyampaikan platform konsulikan ini masih dalam tahap purwarupa, sehingga belum bisa dipergunakan masyarakat umum.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *