Peristiwa

Ada Luka Lebam, Makam Pensiunan Anggota Polres Jombang Dibongkar

88
×

Ada Luka Lebam, Makam Pensiunan Anggota Polres Jombang Dibongkar

Sebarkan artikel ini
Makam pensiunan Polres
Tampak petugas saat membongkar makam pensiunan anggota Polres Jombang. Foto : Faiz.

BERITABANGSA.ID – JOMBANG – Jenazah Briptu MN, pensiunan anggota Polres Jombang, diduga ada luka lebam. Kematiannya diduga tak wajar. Untuk itu makam almarhum di Dusun Gempolpait, Desa Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, dibongkar.

Saat pelaksanaan pembongkaran makam, warga berduyun-duyun diiringi sejumlah anggota kepolisian hadir, Selasa (9/5/2023) siang.

Scroll untuk melihat berita

Ekshumasi makam Briptu MN, itu dilakukan oleh sejumlah petugas Rumah Sakit Bhayangkara Kediri sekira pukul 09.30 WIB.

Alasan pembongkaran itu setelah mendapatkan laporan dari keluarga korban bahwa, ada dugaan penganiayaan menimpa Briptu MN.

Saat pembongkaran disaksikan langsung Muhammad Yusuf, 45, kakak kandung korban.

Ia mengatakan adik kandungnya diduga korban penganiayaan setelah ditemukan bekas luka lebam.

“Ya berawal dari kecurigaan, waktu itu saya melihat jenazahnya Mas Nasir itu kok gak wajar pada 15 Maret. Ada memar-memar di muka, terus di leher ada merah-merah, dan di hidung keluar darah. Dari situ saya berinisiatif untuk laporan ke pihak berwajib,” ujar Muhammad Yusuf.

Lanjut Yusuf, adiknya itu merupakan mantan anggota Sabhara Polres Jombang 2014.

Briptu MN mengundurkan diri karena mengalami gangguan jiwa.

Saat itu juga pihak keluarga menitipkan Briptu MN, untuk dilakukan perawatan di rumah perawatan gangguan jiwa Griya Cinta Kasih (GCK) di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

“Dirawat di Griya Cinta Kasih Sumbermulyo itu sudah lama dan tidak pernah ada keluhan apapun. Oh sudah lama di sana, ya sekitar 10 tahun an gitu lah. Nah kok pas dipulangkan ke rumah sudah meninggal dengan kondisi muka itu seperti bekas luka lebam dan tidak diantar dengan mobil ambulans. Dari situ mulai curiga jadi korban penganiayaan,” jelasnya.

Keesokan harinya tepatnya pada 16 Maret 2023, pihaknya melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres Jombang.

Selanjutnya dijadwalkan Ekshumasi pada 9 Mei 2023 tadi siang ini.

“Hasil penyelidikannya belum ada. Akan dilakukan autopsi ini, biar tahu kejelasannya. Nanti kan lihat hasilnya dari dokter. Harapannya bisa segera terang dan terungkap sebenar-benarnya,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto membenarkan adanya ekshumasi tersebut.

Ia menyebutkan pembongkaran makam itu dilakukan sebagai upaya polisi melakukan penyelidikan atas laporan keluarga.

“Kita menjawab keraguan dari pihak keluarga saja dan membuat laporan polisi. Dan ini sebagai langkah-langkah upaya penyelidikan saja. Nanti kita lihat hasil dari autopsi itu. Keluarga menduga ada penganiayaan yang mengakibatkan kematian,” ujar AKP Aldo.

Sejauh ini, lanjut Aldo, pihaknya sudah memintai keterangan saksi dari pihak GCK Jombang dan keluarga korban.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil dari autopsi yang dilakukan RS Bhayangkara Kediri.

“Pihak GCK sudah kita mintai keterangan beberapa orang, pihak keluarga juga sudah kita mintai keterangan. Dari pihak keluarga juga ada keterangan yang berbeda, ada yang sudah menerima kematian korban dan ada yang tidak terima. Nanti kita jawab semuanya itu dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *