Pemerintahan

Bupati Jember Gelar Rakor Rasionalisasi Anggaran dan Penanganan Stunting

50
×

Bupati Jember Gelar Rakor Rasionalisasi Anggaran dan Penanganan Stunting

Sebarkan artikel ini
Bupati Rakor
Bupati Jember Hendy Siswanto, memimpin Rakor rasionalisasi anggaran penurunan stunting

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Bupati Jember Hendy Siswanto menggelar rapat koordinasi (Rakor) rasionalisasi anggaran dan penanganan stunting bersama seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Taman Botani Sukorambi, Rabu (1/2/2023).

Hendy Siswanto meminta seluruh OPD untuk merasionalkan anggaran dalam penanganan stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB) serta kemiskinan ekstrem sesuai intruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Scroll untuk melihat berita

“Kami keroyok modelnya sekarang. OPD-OPD tidak kerja sendiri-sendiri sesuai programnya masing-masing. Kita kumpulkan jadi satu (menyelesaikan masalah stunting),” ucapnya.

Meski demikian, Hendy menyadari bahwa Pemkab Jember mengalami keterbatasan soal anggaran. Bahkan ia sampai meminta sokongan dana dari berbagai pihak.

“Upaya penurunan stunting beserta turunannya ini membutuhkan biaya besar, uangnya juga gak cukup dari daerah saja. Perlu bantuan semua pihak. Perlu bantuan provinsi, perlu bantuan dari pusat, perlu bantuan dari berbagai pihak, dan peran masyarakat bersama-sama dalam misi penurunan stunting ini,” ujarnya.

Ia mencontohkan soal program jambanisasi, Kabupaten Jember memerlukan 150.000 jamban, sedangkan kekuatan anggaran daerah hanya mampu mewujudkan 500 jamban.

“Jambanisasi itu salah satu indikator dalam misi penurunan stunting ini,” katanya.

Kendati demikian, Hendy menegaskan dirinya komitmen berusaha maksimal dalam mewujudkan Indoneaia zero stunting pada 2024.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo memuji upaya Pemkab Jember dalam penanganan stunting.

Dalam kunjungannya ke Jember pada Selasa, Hasto mengaku takjub dengan capaian Pemkab Jember yang telah memiliki anggota tim percepatan penurunan stunting (TPPS) hingga 2500 orang.

Mereka siap diterjunkan untuk menekan angka stunting AKI-AKB di wilayah setempat.

Pasukan TPPS juga diperkuat dengan banyaknya kader Posyandu yang didaftarkan BPJS TK. Padahal di daerah lain masih belum banyak.

“Ini keren, daerah lainnya belum sebanyak Jember dalam mengikutsertakan kader posyandu dalam BPJS Ketenagakerjaan,” kata Hasto.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *