Ekonomi dan Bisnis

Cabai di Jombang Rusak Terserang Hama Patek dan Lalat Buah, Picu Harga Meroket

96
×

Cabai di Jombang Rusak Terserang Hama Patek dan Lalat Buah, Picu Harga Meroket

Sebarkan artikel ini
Harga Cabai
Tampak sejumlah petani cabai di Jombang, saat panen pada Kamis (12/1/2023) pagi. Foto : Faiz

  BERITABANGSA.ID-JOMBANG – Sejak sepekan lalu, harga cabai rawit di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Jombang, terus mengalami kenaikan. Mulai dari sebelumnya harga 45 ribu perkilogramnya, kian meroket hingga tembus 70 ribu rupiah.

Lantas hal ini membuat sejumlah pembeli bertanya-tanya. Rupanya, kenaikan tersebut dipicu dari kondisi tanaman cabai di sejumlah lahan milik petani di Jombang yang rata-rata alami kerusakan.

Scroll untuk melihat berita

Seperti kondisi beberapa lahan dan tanaman petani di Dusun Pageng, Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang pada Kamis (12/1/2023) pagi. Selain banyak tanaman yang rontok, cabai rawit juga rata-rata tak tumbuh maksimal.

“Kondisi cabai sejak panen satu minggu an yang lalu, banyak yang rusak mas. Tumbuhan rontok juga, pengaruh dari terserang hama patek dan terserang lalat buah. Sehingga banyak cabai yang rusak dan terpaksa tidak bisa dijual,” ujar Iskandar (42) salah seorang petani cabai.

Tak sampai di situ, banyaknya cabai rawit yang kering dipicu dari kondisi cuaca yang tak menentu. Dari situ diduga berdampak terhadap harga jual cabai rawit dari tingkat petani ke pedagang.

Lanjut dijelaskan Iskandar, setiap kali panen di lahan seluas 50 banon dalam setiap harinya itu, saat ini mengalami penurunan. Betapa tidak disebutkan, hampir 50 persen cabai rawitnya rusak.

“Ya benar, mungkin dipicu dari cuaca ekstrim juga. Mulai dari tiga hari yang lalu ini, kerusakan cabai setiap harinya hampir 50 persen. Jadi yang biasanya setiap hari bisa memanen 20 kilogram cabai, sekarang menurun jadi 10 kilogram. Kalau yang rusak terpaksa dibuang,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *