Pendidikan

Cegah Kebakaran, Unusa Latih Warga Kampung Wisata Surabaya

89
×

Cegah Kebakaran, Unusa Latih Warga Kampung Wisata Surabaya

Sebarkan artikel ini
Unusa Pengmas APAR
Tampak warga yang melakukan latihan memakai APAR

Dia melanjutkan, jika kebakaran sudah terjadi, warga yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat memadamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), melokalisasi api, membuka jalan bagi masuknya kendaraan Pemadam Kebakaran, membuka akses tim Damkar, berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran, pengurus RT/RW dan memandu warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

Selain dibekali pengetahuan dan keterampilan, warga juga diberikan perlengkapan pemadam kebakaran dan papan petunjuk jalur evakuasi.

Scroll untuk melihat berita

Ditambahkan, kemampuan warga dalam memadamkan api sudah cukup baik. Hal ini terlihat saat simulasi memadamkan api ringan.

“Kami ingin membangun kesadaran warga untuk sadar akan bencana, termasuk didalamnya bencana kebakaran dan bagaimana melakukan evakuasinya. Karena itu kami berikan APAR dan kami siapkan pula papan arah jalur evakuasi untuk digunakan,” katanya.

Salah satu warga Maspati Gang 6, Sariani mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Unusa dengan adanya dukungan pihak LPPM Unusa dalam mengedukasi warga Maspati tentang pencegahan dan pengurangan risiko kebakaran.

Sehari sebelumnya, warga juga dibekali pengetahuan tentang cara melakukan pertolongan pertama bagi korban kebakaran dan bagaimana mengatasinya.

Kampung Lawas Maspati merupakan kawasan perkampungan padat di tengah Kota Surabaya, yang kini dijadikan Kampung Wisata. Berlokasi sekitar 500 meter dari Monumen Tugu Pahlawan.

Secara administratif berada di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan. Kampung Lawas Maspati masuk ke dalam wilayah RW 08 yang memiliki 06 RT dan terdapat 267 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah penduduk 803 Jiwa.

“Padatnya penduduk di Kampung Lawas Maspati menjadikan sangat berisiko jika terjadi kebakaran. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi kami, terlebih Kampung Lawas Maspati sering dijadikan tujuan tempat wisata,” ungkap Sariani.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *