Seni Budaya

Pun Adat Suku Rejang, Adat Bersendi Sarak, Sarak Bersendi Kitabullah

89
×

Pun Adat Suku Rejang, Adat Bersendi Sarak, Sarak Bersendi Kitabullah

Sebarkan artikel ini
Pun Adat
Diki Irawan

BERITABANGSA.COM– LEBONG– Berpedoman pada Buku Kelpek Umum Adat Ngen Riyan Ca’o Kutei Jang Kabupaten Rejang Lebong 2007, yang saat itu digawangi Ketua Badan Musyawarah Adat, H Kadirman, asal Lebong, menulis tentang suku Rejang memiliki pohon Adat (Pun Adat) yang disebut adat bersendi sarak, sarak bersendi kitabullah.

Adat merupakan kebiasaan yang selalu diulang-ulang oleh pendahulu suku Rejang sehingga masih dipakai hingga saat ini. Sedangkan syarak adalah aturan-aturan yang dipedomani dan kitabullah adalah pedoman hidup manusia dari Tuhan yang Maha Esa.

Scroll untuk melihat berita

Diki Irawan, mengatakan, suku Rejang ada yang mengatakan bangsa Rejang ini, memiliki pohon adat yang disebut Pun Adat. Yakni adat bersendi sarak, sarak bersendi kitabullah

Kata Diki, adat dalam suku Rejang mengacu pada adat asli yakni adat Coa Melkang Keno Panes Coa Mobok Nukoi Ujen, maksudnya bahwa adat tidak retak karena panas dan tidak lapuk karena hujan.

Artinya lagi, bahwa adat bagi suku Rejang adalah sebagai identitas adat dan kebudayaan yang mahal harganya.

Kata dia, generasi pemuda Lebong seharusnya menjadi garda terdepan dalam melestarikan adat dan istiadat, namun Lebong juga harus memiliki Perda tentang adat agar ada produk hukum yang bisa dipedomani.

Menurutnya, kehadiran Badan Musyawarah Adat (BMA) Lebong belum memberikan perubahan dalam melestarikan pandai baca tulis huruf Likung atau Ka Ga Nga.

Terbukti generasi muda saat ini banyak yang belum pandai baca tulis hurup Ka Ga Nga tersebut.

Di samping itu, sejarah asal usul kerajaan Rejang atau bangsa Rejang hingga runtuhnya kerajaan Rejang belum dijadikan karya ilmiah sebagai sejarah tertulis yang dibukukan.

Jika pemerintah daerah tidak peduli tentang itu, maka dipastikan sejarah berubah menjadi legenda dan cerita rakyat.

“Kalau sudah begitu siapa yang mau percaya legenda,” pungkas Diki.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *