Kriminal

Komplotan Maling Kembali Berulah Satroni 2 SDN di Jombang, Aksinya Terekam CCTV

99
×

Komplotan Maling Kembali Berulah Satroni 2 SDN di Jombang, Aksinya Terekam CCTV

Sebarkan artikel ini
Maling SDN
Tampak salah satu guru saat menunjukkan posisi CCTV di ruangan guru SDN Mentaos, Gudo, Jombang yang raib digondol maling. Foto : Faiz

Beruntungnya di SD ini, aksi komplotan maling juga terekam CCTV. Pada Senin pagi, peristiwa tersebut baru diketahui setelah penjaga sekolah, ketika hendak membersihkan ruangan guru.

“Penjaga sekolah bilang ke Kepala Sekolah, dia bilang kalau sekolah kita kebobolan. Jendela ruang guru rusak dicongkel, dan teralis besi posisinya sudah di bawah. Jadi malingnya lewat jendela ruangan itu,” katanya di halaman sekolah setempat.

Scroll untuk melihat berita

Lebih lanjut ia menjelaskan setelah mengetahui jendela dalam kondisi rusak. Kepala sekolah dan penjaga memeriksa kondisi ruang guru. Saat itu kondisi ruang guru sudah berantakan.

“Setelah kita teliti ada dua proyektor LCD yang hilang, satu wireless router, kamera digital dan adaptor kamera CCTV. Kalau ditotal kerugiannya Rp14 juta,” paparnya.

Jumlah pelaku yang terekam CCTV itu disebutkannya terdapat dua orang pria. Tak lupa disebutkan ciri-cirinya, ada yang berambut panjang dan satunya mengenakan topi. Kasus itu sudah dilaporkan dan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

“Harapannya kepada kepolisian agar segera menangkap pelaku, dan kejadian ini tidak akan terulang kembali,” pungkasnya.

Sementara itu Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat, membenarkan telah terjadi aksi komplotan maling di beberapa sekolah dasar negeri di Jombang. Hal itu kejadiannya diketahui berurutan, bermula dari SDN di wilayah Kecamatan Wonosalam.

“Untuk kejadian pembobolan sekolah perlu kami sampaikan bahwa kejadian ini tidak hanya terjadi di Jombang, tapi di Mojokerto dan Malang juga. Kami sudah koordinasi dengan polres-polres tersebut, termasuk mengumpulkan rekaman CCTV. Dan kita juga menerjunkan tim Inafis untuk melacak identitas, termasuk koordinasi terus dilakukan terkait pelaku merupakan jaringan yang sama,” cetus AKBP Moh Nurhidayat via WhatsApp.

Kapolres mengaku bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut. Sedangkan untuk langkahnya, akan meningkatkan patroli.

“Kami juga meminta tiap sekolah untuk meningkatkan patroli, mengingat kejadian ini berurutan dari sejak kejadian pertama di Wonosalam. Kami juga melihat bahwa ini merupakan pola khusus dalam arti, para pelaku ini menyasar ke tempat-tempat sekolah yang mempunyai aset yang tertinggal tanpa adanya pengamanan, baik itu CCTV atau satpam,” jelas Kapolres Nurhidayat.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *