Jawa Timur

Dosen Unusa raih Tanda Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya

51
×

Dosen Unusa raih Tanda Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya

Sebarkan artikel ini
Jer Basuki
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar parawansa saat menyematkan tanda kehormatan pada dosen Unusa

BERITABANGSA.COM-SURABAYA – Peringatan Hari Santri Nasional, Gubernur Khofifah, menyematkan tanda kehormatan Jer Basuki Mawa Beya kepada Profesor Asep Saifuddin Chalim, Doktor Mas Purnomo Hadi, dan Mohammad Ghofirin.

Ghofirin selaku Sektretaris Tim Penguatan dan Pengembangan Program One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur dinilai berjasa atas peran aktifnya melakukan pemberdayaan ekonomi pesantren dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pesantren melalui tiga pilar OPOP Jatim, yakni Pesantrenpreneur, Santripreneur dan Sosiopreneur.

Scroll untuk melihat berita

Tanda Kehormatan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Perak dianugerahkan kepada Ghofirin berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/752/KPTS/013/2022 yang ditandatangani Gubernur Khofifah Indar Parawansa, 22 Oktober 2022.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya, mengajak para santri menjaga martabat kebangsaan sesuai tema Hari Santri Nasional 2022 “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.”

Khofifah mengatakan, dalam catatan sejarah santri selalu aktif dalam menjaga keutuhan negara dari ancaman bangsa lain. Termasuk, memajukan bangsa di kancah internasional dari berbagai bidang.

“Santri dengan berbagai latar belakangnya selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak,” ungkap Gubernur Khofifah.

Khofifah mengatakan, ketika Indonesia masih dijajah, para santri tak ragu turun ke medan perang. Bahkan di Surabaya, oleh Kiai Hasyim Asy’ari digelorakan ‘Resolusi Jihad’ yang membakar semangat para pemuda Surabaya melawan Belanda.

Begitu juga pada pasca kemerdekaan Indonesia, Khofifah menyebutkan, santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi. Mereka tidak asyik dengan dirinya sendiri, tetapi terlibat aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan, selain juga agama.

“Catatan ini menunjukkan meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya yaitu menjaga agama. Karena, santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya,” tegasnya.

Selesai upacara, Ghofirin menyatakan rasa bangga dan bahagia atas penganugerahan yang baru saja diterimanya. “Alhamdulillah, saya bersyukur pada Allah SWT dan ungkapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibu Gubernur Jawa Timur atas anugerah yang diberikan. Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, khususnya seluruh Tim OPOP Jawa Timur. Insyaallah ke depan kami akan terus berkontribusi demi pembagunan Jawa Timur melalui program OPOP Ibunda Gubernur Khofifah Indar Parawansa,” ungkap Ghofirin yang juga Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Sebagaimana diketahui, OPOP merupakan program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai implementasi Nawa Bakti Satya, khususnya Bakti Jatim Berdaya. Ada tiga pilar OPOP, yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sosiopreneur.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *