Pembangunan

Pembangunan Monumen Tragedi Kanjuruhan Tunggu Tim Perencana UB

50
×

Pembangunan Monumen Tragedi Kanjuruhan Tunggu Tim Perencana UB

Sebarkan artikel ini
Pembangunan Monumen Tragedi Kanjuruhan
Bupati Malang H.M Sanusi

BERITABANGSA.COM-MALANG – Untuk mengenang Kanjuruhan Disaster yang menelan korban 132 jiwa, ratusan dirawat di Rumah Sakit, Pemkab Malang kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang, membangun monumen. Kini tahapannya masih dalam tahap perencanaan.

Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, untuk pembangunan saat ini tim dari arsitektur UB masih bekerja pada tahap perencanaan.

Scroll untuk melihat berita

“Tim UB sudah bekerja membuat bentuk desain, lokasinya tempat monumennya di mana saya percayakan pada UB. Tadi sudah saya sampaikan ke Rektor UB, saat ini sudah menunjuk timnya besok mulai bekerja,” kata Abah Sanusi

Langkah awal, tim UB akan merampukan Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan monumen tersebut.

“Besok tim dari UB akan melaksanakan perencanaan DED dan RAB nya ketemu berapa biayanya baru nanti disesuaikan dengan aturan Pemerintah sesuai Peraturan Presiden tentang lelang, ini ditenderkan,” beber Abah Sanusi.

Sesuai Perpres tentang pengadaan barang dan jasa, di atas 200 juta akan dilaksanakan lelang terbuka, karena ini anggaran negara jadi mekanismenya harus jelas.

“Kita lihat berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan monumen tersebut, baru kita laksanakan pelelangannya sesuai Perpres tentang pengadaan barang jasa, dan semuanya harus sesuai mekanisme, karena menyangkut keuangan negara,” tandasnya.

Untuk anggaran monumen tragedi Kanjuruhan tersebut, Pemkab Malang sudah mendapat persetujuan DPRD untuk melaksanakan pembangunan monumen.

“Nanti setelah ketemu berapa biayanya, saya nanti minta persetujuan lagi ke Dewan untuk disahkan,” pungkas Abah Sanusi.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *