Catatan

Doa untuk Kanjuruhan

192
×

Doa untuk Kanjuruhan

Sebarkan artikel ini
CEO
Moch. Atha' illah, CEO Beritabangsa.com

BERITABANGSA.COM– Sejumlah pihak di belahan nusantara ikut prihatin dan berduka dengan memanjatkan doa untuk korban insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga bigmatch liga 1 BRI 2022-2023 mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dimenangkan pasukan Bajul Ijo dengan skor 2-3. Sabtu (1/10/2022) malam.

Tidak hanya di nusantara, bahkan bisa dikatakan seluruh dunia turut berkabung. Bagaimana tidak, terlihat sejumlah media official resmi klub liga eropa mulai dari Manchester City, Liverpool, Manchester United, Inter Milan, Juventus, AC Milan, Barcelona, Real Madrid, dan lain sebagainya ikut berbela sungkawa melalui cuitan medsos twitter mereka mulai dari hari Minggu (2/10/2022), bahkan otoritas sepakbola tertinggi FIFA melalui siaran pers turut mengucapkan bela sungkawa atas terjadinya insiden Kanjuruhan Malang.

Scroll untuk melihat berita

Pun tak kalah terenyuh di kancah nasional negeri kita sendiri, berbagai panjatan doa dan taburan bunga terus mengalir untuk 127 Aremania-aremanita yang menjadi korban dari keganasan insiden berdarah Kanjuruhan. Ya, selasa malam (3/10/2022) sejumlah suporter dan elemen di Medan, Makassar, Semarang, Bali, Surabaya, Mojokerto, Jombang dan daerah lain sebagai bentuk soliditas dan solidaritas ikut mendoakan dan menabur bunga untuk aremania dan aremanita yang meninggal tragis. Semua atasnama ‘kemanusiaan’.

Tak akan pernah dilupakan, 1 Oktober 2022 menjadi sejarah baru yang kelam bagi persepakbolaan tanah air bahkan kedua terdahsyat di dunia setelah tragedi paling dahsyat di Estadio Nacional, Peru, pada tahun 1964 juga terjadi karena penembakan gas air mata di dalam stadion. Dikutip dari BBC, pertandingan tersebut menjadi bencana di stadion terburuk yang paling dahsyat.

Keputusan dari wasit asal Uruguay Ángel Eduardo Pazos yang menganulir gol Peru ke gawang Argentina itu membuat marah para penggemar Peru, yang memutuskan untuk menyerbu lapangan. Akhirnya Polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan untuk mencegah lebih banyak penggemar menyerbu lapangan permainan. Namun hal itu justru menyebabkan kepanikan hingga berakibat berdesak-desakan saat berusaha untuk keluar stadion. Penonton yang panik menuruni tangga dan pintu sedang tertutup. Semua yang meninggal dunia sebagian besar karena pendarahan internal atau asfiksia. Jumlah korban tewas resmi adalah 328, kronologisnya persis dengan insiden Kanjuruhan Malang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *