Politik

Bahaya ‘Serangan Fajar’, Lahirkan Koruptor di Indonesia

213
×

Bahaya ‘Serangan Fajar’, Lahirkan Koruptor di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Serangan fajar
Hari Putri Lestari bersama para narasumber lokakarya, memberikan pemaparan tentang bahaya laten money politic. (Foto: Guntur Rahmatullah/Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Mendekati pemilihan umum (Pemilu) seperti sekarang, istilah serangan fajar sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia.

Serangan fajar bisa diartikan tindakan menyuap masyarakat untuk memberikan suara kepada calon yang sedang berkontestasi terhadap jabatan-jabatan tertentu di pemerintahan. Serangan fajar bisa berupa pemberian sejumlah uang tunai maupun barang kepada masyarakat.

Scroll untuk melihat berita

Anggota DPRD Jawa Timur, Hari Putri Lestari menyebut serangan fajar ini yang menjadi cikal bakal lahirnya koruptor di Indonesia.

Hari Putri Lestari atau akrab disapa Tari melanjutkan, serangan fajar kemudian dianggap sebagai modal awal yang dikeluarkannya untuk pencalonan mereka yang berkontestasi.

“Ketika terpilih dan menjabat, pejabat tersebut berperilaku korup, karena pemikirannya sama seperti pedagang, bagaimana caranya bisa balik modal dulu dengan korupsi, akhirnya mereka tidak melayani masyarakat, melainkan menjabat untuk mencari celah-celah yang bisa menguntungkan dirinya, ya itu tadi biar bisa balik modal dulu,” kata Tari dalam sebuah lokakarya yang digelar pada Rabu 15 November 2023 lalu.

Oleh karena itu, Tari meminta seluruh masyarakat untuk berani menolak serangan fajar supaya Indonesia tidak digerogoti koruptor.

Tari mengimbau masyarakat untuk mempelajari masing-masing kandidat peserta Pemilu dan pilihlah calon yang terbaik menurut hati nurani.

“Mulai dari sekarang silakan telusuri rekam jejaknya, etikanya, pengalamannya, sikapnya dalam bernegara, semuanya silakan perbandingkan secara ketat dan pilihlah yang terbaik menurut Anda,” pesannya.

Sementara itu, Divisi SDM Sosdiklih dan Parmas
KPU Kabupaten Jember, Andi Wasis menyebut politik uang (money politic) yang salah satunya berupa serangan fajar merupakan salah satu masalah demokrasi. Untuk itu masyarakat harus mendapatkan pendidikan politik dengan baik.

“Disadari atau tidak disadari, dampak yang dimunculkan dari yang namanya money politic ini dilakukan oleh banyak politisi kita, dampaknya adalah korupsi oleh karena itu menerima serangan fajar itu sangat merugikan kita semua,” kata Andi Wasis.

Andi menambahkan, menerima serangan fajar itu juga berdampak pada perilaku wakil rakyat yang mengupayakan keputusan-keputusan yang hanya menguntungkan kelompok atau golongan.

“Oleh karena itu, mari kita hentikan budaya yang buruk ini, dengan dimulai dari diri kita untuk tidak menerima serangan fajar,” pesannya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *