Pemerintahan

Firman Subagyo Kampanye Kurangi Konsumsi Gula

90
×

Firman Subagyo Kampanye Kurangi Konsumsi Gula

Sebarkan artikel ini
Firman Subagyo Bimtek
Anggota DPR-RI Komisi IV, Firman Subagyo Sambutan Di Aula Hotel Almadinah Untuk Mengurangi Konsumsi Gula

BERITABANGSA.ID – BLORA – Bimbingan teknis (Bimtek) pengembangan komoditi tanaman semusim dan tahunan digelar di lantai 3 Aula Hotel Almadinah Blora, Jawa Tengah

Anggota DPR-RI Komisi IV, Firman Subagyo mengatakan Bimtek pengembangan komoditi tanaman semusim dan tahunan akan fokus di perkebunan.

Scroll untuk melihat berita

Karena Blora sebagai daerah yang penopang produksi gula nasional, maka seperti pernyataan Presiden Habibie bahwa sebuah negara itu akan maju bukan karena dari sumberdaya alamnya tapi sumberdaya manusianya.

Artinya meski sumberdaya alam melimpah ruah tapi sumberdaya manusianya itu rendah maka tidak akan maju.

Firman mengatakan dari perkapita penduduk Indonesia 275 juta itu maka per orang seminggu mengkonsumsi 1,5 Kg maka juta ton kebutuhan pangan saja.

“Kita undang emak-emak agar berinovasi membudayakan kurangi konsumsi gula dan membudayakan substitusi gula Aren,” tambahnya.

Jika hanya mengandalkan gula tebu maka dengan lahan terbatas masyarakat tak bisa kerja.

Apalagi di Indonesia pada 2030 akan ada 300 juta penduduk, jika melihat konsumsi perkapita maka
harus segera kampanye pengurangan konsumsi gula.

Ke depan harus ada kebijakan ekstensivikasi dari pemerintah dan ada larangan kavling tanah pertanian.

Sementara itu Plt DP4 Blora, Ngaliman memaparkan bahwa Blora dikenal dengan tanaman tebu, dan tembakau.

Di 2023 ini luas tanaman tembakau Blora ada 800-an hektare dan sekarang musim panen raya.

“Bimtek kali ini, kelompok tani diberi bantuan alat-alat mesin dan pertanian,” ujarnya.

Sedangkan untuk perkebunan tebu, dibantu perluasan lahan.

Di Blora sudah memiliki pabrik gula PT Gendis Multi Manis (GMM), maka semua hasil produksi tebu masuk GMM.

Ngalim menambahkan tebu yang dikirim ke PG Trangkil, Madiun, karena mereka tidak mau birokrasi lama.

“Hari ini kita mengadakan monitoring pupuk dan pestisida di Kecamatan Bogorejo dan Banjarejo, yang kondisinya masih 30%,” ungkapnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *