Pemerintahan

Merasa Terpanggil, Wakil Bupati Malang Turun Gelanggang Daftar Cawali Kota Batu

131
×

Merasa Terpanggil, Wakil Bupati Malang Turun Gelanggang Daftar Cawali Kota Batu

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Malang
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengambil formulir pendaftaran cawali-cawawli di Sekretariat DPC PDIP Kota Batu. Ia merasa terpanggil untuk berkontribusi membangun Kota Batu

BERITABANGSA.ID, KOTA BATU – Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto dipastikan bakal turun gelanggang bertarung di bursa Pilkada Kota Batu 2024.

Hal itu dibuktikan saat dirinya mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat DPC PDIP Kota Batu pada Minggu (5/5/2024).

Kedatangannya disambut langsung oleh Tim Sembilan yang bertugas melakukan verifikasi berkas administrasi pendaftaran untuk selanjutnya menyerahkan nama-nama pendaftar ke DPP PDIP.

Munculnya nama Didik semakin meramaikan kontestasi Pilkada Kota Batu.

Selain mantan Ketua DPRD kabupaten itu, ada beberapa nama yang sudah mendaftar melalui PDIP Batu. Antara lain Wakil Wali Kota Batu periode 2017-2022, Punjul Santoso.

Saat ini Punjul menjabat Ketua DPC PDIP Batu dan terpilih sebagai anggota legislatif hasil Pileg 2024.

Pendaftar lainnya ialah Sekretaris Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDIP Kota Batu., Suwito; pensiunan hakim, Bambang; serta Ketua PAC PDIP Junrejo, Asaf.

Wakil Bupati Malang, Didik merasa memiliki keterikatan emosional dengan Kota Batu. Karena ia pernah tinggal di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji pada 2004 lalu.

Sekali pun secara administrasi kependudukannya tercatat sebagai warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Karena itu, ia merasa terpanggil untuk berkontribusi memajukan Kota Batu yang memiliki potensi besar.

“Saya menjadi bagian keluarga Batu mulai tahun 2004 di Bulukerto, Bumiaji. Sebagai kader PDI Perjuangan, saya ikut terpanggil agar bisa mewarnai kembali dan bisa memimpin,” ujar Didik.

Politisi PDIP itu melihat Kota Batu merupakan daerah destinasi wisata skala regional bahkan nasional.

Sehingga mampu menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Sekali pun begitu, ia tak ingin mengesampingkan sektor pertanian yang juga turut berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi sektor pertanian menjadi tulang punggung utama perekonomian masyarakat Kota Batu.

“70 persen warga Kota Batu sebagai petani atau di sektor agraris. Nasib mereka harus diperhatikan. Seluruh warga Batu harus merasakan kesejahteraan dari perkembagan kepariwisataan, namun tidak meninggalkan sektor pertanian,” seru Didik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *