Peristiwa

32 Peserta Upacara Hardiknas di Jombang Pingsan Massal

74
×

32 Peserta Upacara Hardiknas di Jombang Pingsan Massal

Sebarkan artikel ini
Pingsan Massal
Tampak sejumlah peserta upacara peringatan Hardiknas di Kabupaten Jombang, ketika tumbang dan dievakuasi petugas medis. Foto : Faiz

BERITABANGSA.ID – JOMBANG – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Jombang, diwarnai pingsan massal.

Puluhan orang dari kalangan pelajar, guru, hingga aparatur sipil negara (ASN) pingsan saat upacara berlangsung di alun-alun Kabupaten Jombang.

Scroll untuk melihat berita

Pantauan di lokasi, upacara dalam memperingati Hardiknas digelar oleh Pemerintah Kabupaten Jombang pada Selasa (2/5/2023) pagi.

Upacara yang diikuti ratusan peserta dari sejumlah pelajar, guru dan ASN ini berlangsung dengan menggunakan baju adat.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dipimpin langsung Bupati Jombang Mundjidah Wahab.

Sinar matahari kala itu terasa panas, menyengat sejumlah peserta upacara di lapangan Alun-alun Jombang. Di belakang peserta upacara, berdiri dua tenda medis upacara.

Tak lama berselang, satu persatu peserta upacara jatuh pingsan di lokasi acara. Sejumlah petugas medis pun langsung sigap, mengevakuasi korban ke tenda peristirahatan.

Tak cuma satu dua, terdapat puluhan kalangan pelajar, guru, hingga ASN jatuh pingsan, dua tenda medis pun penuh.

Tri Wahyudi, tim P3K Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menyebut ada 32 orang jatuh pingsan.

Kendati sempat pingsan di barisan upacara, tim medis dipastikan langsung sigap mengevakuasi dan melakukan perawatan.

“Kurang lebih ada tiga puluh dua an orang yang pingsan ya. Tapi tim dari medis langsung membawanya ke tenda dan dilakukan perawatan. Rata-rata yang dialami sebagian pelajar, asn, dan guru ini kondisi tubuhnya kurang siap untuk mengikuti upacara dengan cuaca yang seperti saat ini,” ujar Tri Wahyudi.

Selain faktor cuaca panas, kesiapan tubuh sebelum upacara, pakaian adat dengan perhiasan berat, dan upacara begitu lama menjadi pemicu pingsan.

“Penyebabnya juga dari banyak pelajar yang memakai baju adat persiapannya sudah sejak selesai waktu subuh. Sementara upacaranya baru dimulai jam 8 dan selesai jam 9 an. Jadi beban perhiasan nya terlalu berat dan upacaranya lama sampai kepanasan,” katanya.

Hingga saat ini, kata Tri Wahyudi, mereka yang pingsan sudah membaik normal.

Dipastikan tidak ada dari mereka dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas.

“Sudah ditindaklanjuti dengan melepas pakaian dan diberikan minyak kayu putih dan perawatan lainnya. Tidak sampai ada yang dievakuasi ke RSUD Jombang,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *