Pendidikan

Tujuh Prodi Unusa Terakreditasi Unggul

169
×

Tujuh Prodi Unusa Terakreditasi Unggul

Sebarkan artikel ini
tutjuh prodi

Penilaian Internal

Dihubungi terpisah Direktur Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengawasan Internal (LPMPI) Unusa, Wesiana Heris Santy mengatakan, lembaganya siap untuk melakukan pendampingan ke tiap prodi menjelang pengajuan dan penilaian reakreditasi.

Menurutnya, selain melakukan pengawasan internal pihaknya juga melakukan penjaminan mutu internal dan pendampingan apakah prodi telah siap untuk direakreditasi atau belum.

Scroll untuk melihat berita

Dikatakannya, sejauh ini penilaian penjaminan mutu yang dilakukan sudah mengacu pada sembilan kriteria, sama persis seperti yang digunakan dalam penilaian reakreditasi.

“Jadi kami bisa memperkirakan hasil terakreditasi yang dilakukan oleh Lembaga akreditasi Mandiri (LAM),” ujarnya pada Beritabangsa.com.

Melalui penilaian internal dan persiapan yang telah dilakukan, di 2023 Wesiana dapat memperkirakan, ada lebih dari 50% Prodi Unusa akan berpredikat unggul.

“Dan seperti yang menjadi program pimpinan, tahun ini pula Unusa akan mempersiapkan dan mengajukan proses akreditasi institusi ke BNSP,” katanya.

Sementara Wakil Rektor I Unusa, Profesor Kacung Marijan mengungkapkan, merujuk Surat Keputusan (SK) Perkumpulan LAM-PTKes, No. 23/SK/K/09.2021 tertanggal 20 September 2021 tentang Penyetaraan Peringkat Akreditasi 7 Standar menjadi 9 (kriteria saat menggunakan Instrumen 7 standar berperingkat A/B/C dan diubah menjadi menggunakan instrumen 9 kriteria dengan peringkat Unggul/Baik Sekali/Baik.

Sehubungan dengan hal tersebut, Unusa mengajukan penyetaraan peringkat akreditasi program studi yang berada di bawah LAM-PTKes.

Unusa melakukan proses penyetaraan peringkat akreditasi ini bertujuan untuk mempercepat akreditasi unggul bagi institusi.

“Alasan terkait beberapa prodi yang diajukan untuk memperoleh penyetaraan peringkat akreditasi tersebut, karena masa terakreditasi masih lama, ada yang 3-4 tahun baru terakreditasi kembali,” ungkapnya.

Pria kelahiran Lamongan, 25 Maret 1964 ini menambahkan, tidak semua prodi yang peringkat akreditasinya menggunakan 7 standar mengajukan penyetaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *