Peristiwa

Izzul Aslah Intruksikan Kader Ansor Bantu Warga Jember Terdampak Banjir

60
×

Izzul Aslah Intruksikan Kader Ansor Bantu Warga Jember Terdampak Banjir

Sebarkan artikel ini
Banjir, Bagana
Banser Tanggap Bencana (Bagana) bantu warga terdampak banjir Mangli tahun lalu. (Foto: GP Ansor Jember)

BERITABANGSA.COM – JEMBER – Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Jember diguyur hujan deras dengan durasi lama. Akibatnya sungai meluap dan mengakibatkan banjir.

BPBD Kabupaten Jember merilis, terdapat 234 rumah terendam air di tiga Kecamatan di antaranya Kecamatan Patrang, Kaliwates serta Mumbulsari.

Scroll untuk melihat berita

“Sungai Jompo dan Sungai Semampir meluap dan membanjiri ratusan rumah warga, termasuk rumah Bupati Jember yang terletak di Kecamatan Patrang pun terendam banjir,” ujar Heru Widagdo, Sekretaris BPBD Jember, Kamis 29 Desember 2022 sore.

Menanggapi kondisi ini, Ketua PC GP Ansor Jember Izzul Aslah mengintruksikan kepada seluruh kadernya di semua Kecamatan untuk terjun membantu masyarakat yang sedang dilanda musibah banjir.

“Seluruh kader Ansor yang ada di seluruh kecamatan dan desa, saya perintahkan untuk terjun membantu masyarakat, tolong selalu standby di titik-titik rawan banjir,” kata Izzul.

Dia menyayangkan Kabupaten Jember masih menjadi langganan banjir setiap tahun.

Izzul pun mempertanyakan tindakan nyata Pemkab Jember dalam penanggulangan banjir.

“Tindakan-tindakan nyata serentak harus segera dikomandoi Pemkab Jember dalam penanggulangan banjir ini, misal dengan menggencarkan normalisasi sungai, selokan, gorong-gorong untuk mengurangi sedimentasi aliran air,” usulnya.

Selain itu, penggundulan hutan, gumuk dan lain-lain juga harus menjadi perhatian lebih oleh Pemkab Jember.

Pembangunan dan penataan yang berorientasi sustainable harus dikedepankan.

“Kita ini hidup di Jember bukan hanya untuk 5-10 tahun. Tapi untuk anak cucu kita juga nanti,” lanjutnya.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan jangan sampai Kabupaten Jember dikelola seperti autopilot.

Meski pada umumnya kebijakan dan tata kelola pemerintah daerah sudah baik, tapi ada beberapa sektor yang kesannya seperti autopilot.

“Tidak ada kehadiran pemerintah di situ yang seharusnya punya fungsi untuk meng-governance,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *