Kreatif

Mi Tebak, Inovasi 2 Mahasiswi Ubaya dari Tempe dan Daun Sengkubak

99
×

Mi Tebak, Inovasi 2 Mahasiswi Ubaya dari Tempe dan Daun Sengkubak

Sebarkan artikel ini
Victoria Diana Indah Lestari dan Audrey Layana Tjahyadi saat demonstrasi Mie Tebak

Untuk menemukan komposisi bahan mi tebak yang tepat, lanjut Audrey, membutuhkan waktu selama 2-3 minggu.

Mereka membuat tiga macam rasio formulasi untuk pembuatan mie tepung tempe dan penambahan bubuk daun sengkubak.

Scroll untuk melihat berita

Pada awal percobaan, mi terasa pahit karena takaran tepung tempe yang kurang pas.

Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya mereka menemukan rasio 82% tepung terigu : 15% tepung tempe : 3% daun sengkubak menjadi takaran yang tepat untuk membuat mie yang layak dikonsumsi.

Pembuatan mi tebak membutuhkan waktu 2 hari. Proses dimulai dari mengeringkan tempe dan daun sengkubak menggunakan cabinet dryer. Kemudian, tempe dan daun sengkubak yang kering dihaluskan menggunakan food processor.

Tahapan dilanjutkan ke pembuatan mie. Tepung tempe, bubuk daun sengkubak, dan tepung terigu dicampur. Kemudian, campuran tersebut diuleni menjadi adonan yang siap digiling menjadi mi. Setelah itu, mie direbus hingga matang dan siap dimakan.

Dr rer.nat Sulistyo Emantoko Dwi Putra, mengatakan pembuatan inovasi ini menjadi salah satu kompetensi yang diajarkan di Fakultas Teknobiologi Ubaya.

“Mahasiswa didorong untuk menghasilkan suatu produk yang bisa digunakan oleh masyarakat luas. Mie dari tempe dan daun sengkubak menjadi bukti mahasiswa dapat menciptakan inovasi yang memanfaatkan sumber daya alam lokal,” jelas Dekan Fakultas Teknobiologi Ubaya itu.

Victoria berharap inovasi yang dilakukannya bersama tim dapat memberi manfaat dalam inovasi pangan era modern.

“Harapannya produk kami menjadi preferensi masyarakat dalam mengonsumsi mi yang sehat dan bergizi,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *