Peristiwa

Belasan Rumah Warga di Jombang Rusak Akibat Bencana Tanah Gerak

806
×

Belasan Rumah Warga di Jombang Rusak Akibat Bencana Tanah Gerak

Sebarkan artikel ini
Tanah gerak
Tampak warga terdampak saat menunjukkan kondisi rumahnya yang retak usai terkena bencana tanah gerak. Foto : Beritabangsa.id

BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Belasan rumah warga di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, mengalami kerusakan, akibat peristiwa bencana alam tanah gerak.

Beberapa rumah bahkan amblas hingga satu meteran.

Scroll untuk melihat berita

Sejumlah warga yang terdampak segera melakukan evakuasi dengan membawa sejumlah barang penting seperti hewan ternak mereka.

Salah satu warga terdampak, Sungkono, menceritakan bahwa tanah bergerak ini terjadi pada Rabu (8/3/2024) malam dan terus berlanjut hingga dini hari. Saat itu ia bersama keluarganya masih berada di dalam rumah saat kejadian.

“Ketika tanah gerak itu saya di dalam rumah sama istri. Itu diteriaki kakak saya. Saat mau keluar, ternyata pintu itu sudah ngancing. Kemudian didobrak sama kakak perempuan saya dari luar. Setelah itu saya ngeluarkan barang-barang,” katanya pada sejumlah wartawan, Kamis (7/3/2024).

Sungkono sendiri mengaku peristiwa tanah gerak membuat rumahnya rusak berat, dan bahaya jika ditempati. “Kondisinya doyong (miring, red) dan ambles. Sementara ini kita tinggal di rumah saudara,” tambahnya.

Bambang Dwijo Pranowo, Kepala Pelaksana BPBD Jombang, menjelaskan bahwa dari data yang terhimpun, terdapat 12 rumah warga yang terdampak dengan kerusakan parah. Dari 12 rumah tersebut, terdapat 12 kartu keluarga dengan 34 anggota keluarga.

“Kondisi kemiringan tanah yang cukup parah membuat sebagian rumah warga bahkan amblas sekitar satu meteran,” ungkapnya.

Bambang menambahkan, langkah penanganan sementara yang dilakukan adalah membantu evakuasi barang-barang penting milik warga terdampak dan mencari rumah sebagai tempat pengungsian sementara.

“Memang dari geologinya kita sama-sama sudah tahu bahwa di Wonosalam ini seperti ini (tanah tua, red). Untuk pengungsi akan kita carikan tempat lebih aman, ya sekitar 50 meter dari lokasi ini (bencana, red),” kata Bambang Dwijo Pranowo.

Hingga kini, petugas BPBD Jombang bersama TNI – Polri serta aparat desa, terus melakukan pengecekan dan memberikan garis polisi di setiap halaman rumah yang terdampak. Hal ini dilakukan untuk mengamankan warga dan memantau perkembangan situasi.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *