Pendidikan

Lepas KKN Kolaboratif ke-2 2023, Ini Pesan Bupati Jember pada Mahasiswa

391
×

Lepas KKN Kolaboratif ke-2 2023, Ini Pesan Bupati Jember pada Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Pelepasan KKN
Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat berpidato dalam kegiatan pelepasan KKN kolaboratif ke-2 di Alun-alun Jember. (Foto: Zainul Hasan/Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Bupati Jember, Hendy Siswanto, melepas peserta KKN kolaboratif ke-2 di Alun-alun Jember pada Senin, 17 Juli 2023.

KKN kolaboratif ini diikuti oleh 3.500 peserta dari 18 perguruan tinggi, dengan rincian 16 perguruan tinggi dari Kabupaten Jember dan 2 perguruan tinggi di antaranya berasal dari luar daerah, Surabaya dan Malang.

Scroll untuk melihat berita

“KKN kolaboratif ke-2 ini terbesar se-Indonesia. Ada 187 DPL (Dosen Pembimbing Lapangan – red) yang mendampingi mereka. Para mahasiswa ini nanti akan melakukan KKN di 226 desa di Jember. KKN akan berlangsung hingga 27 Agustus 2023 mendatang,” ucap Bupati Hendy.

Dalam kesempatan ini, Hendy berpesan kepada seluruh peserta KKN agar semua ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi, hendaknya diterapkan semuanya di masyarakat.

“Semua mahasiswa ada bidangnya masing-masing. Kombinasikan juga dengan ketersediaan teknologi modern untuk membangun desa,” ungkapnya.

Dalam satu posko, kata Hendy, Peserta KKN tidak hanya terdiri dari satu perguruan tinggi saja, namun juga dicampur dengan beberapa perguruan tinggi lainnya.

“Jadi mereka bisa saling berinteraksi. Siang bisa beraktivitas menjalankan tugas, malamnya bisa bertukar ilmu,” ujar Hendy.

Sementara fokus progam-program dalam KKN yang bakal dilakukan mahasiswa di lapangan, sepenuhnya tergantung pada para mahasiswa maupun DPL itu sendiri.

Namun Hendy berharap, mereka hendaknya turut andil dalam mengatasi beberapa permasalahan urgen seperti tingginya angka stunting maupun AKI/AKB, juga bercawe-cawe dalam penguatan UMKM, mengentaskan kemiskinan dan permasalahan yang lainnya.

“Kami Pemkab Jember memfasilitasi kegiatan ini. Jadi inilah kolaborasi total yang dilakukan antara pemerintah kabupaten, perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat,” beber Hendy.

Kendati demikian, Hendy menyadari bahwa semua problem di masyarakat yang cukup kompleks tersebut tentu tidak bisa ditangani semuanya oleh mahasiswa yang melaksanakan KKN secara bersamaan.

Oleh sebab itu, Hendy meminta mereka agar berkontribusi pada salah satu permasalahan pokok saja, seperti penguatan UMKM dan edukasi pupuk organik pada sektor pertanian.

“KKN ini tidak hanya mencari ilmu semata, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam membangun masyarakat dan membangun kearifan lokal,” pungkas Hendy.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *