Seni Budaya

Jelang Puncak Yadnya Kasada, Warga Suku Tengger Gelar Ritual Piodalan

154
×

Jelang Puncak Yadnya Kasada, Warga Suku Tengger Gelar Ritual Piodalan

Sebarkan artikel ini
Yadnya kasada
Masyarakat Suku Tengger menggelar ritual Piodalan sebelum puncak Yadnya Kasada

BERITABANGSA.ID – PROBOLINGGO –  Jelang puncak tradisi Yadnya Kasada oleh Suku Tengger di Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, para umat Hindu menggelar ritual Piodalan.

Ritual Piodalan adalah rangkaian upacara dewa Yadnya yang ditujukan ke Ida Sang hyang Widi di sebuah pura atau tempat suci.

Scroll untuk melihat berita

Ritual ini dipimpin orang suci seperti Pemangku atau Pendeta.

Pantauan pada Minggu, (4/6/2023), setidaknya 4 dukun pandita Tengger yang memimpin Piodalan.

Bacaan -bacaan doa terdengar dan diikuti secara khusyuk oleh warga Tengger.

Suasana ritual Piodalan tampak dipenuhi dengan kidung, wewangian dupa, mantram puja, dan lain-lainnya. Suasananya juga begitu kental dan khidmat.

Dalam kesempatan ini, Koordinator Staf Kepresidenan RI , AAGN Ari Dwipayana datang memberikan wejangan khusus bagi Suku Tengger, agar senantiasa menjaga keseimbangan alam.

“Oleh sebab manusia diberikan anugerah oleh Sang Hyang Widhi Wasa sehingga kita tidak hanya mencintai manusia tapi juga alam semesta,” jelas Ari.

Atas hal itu pihaknya berharap kepada umat Hindu khususnya masyarakat Tengger agar senantiasa menjaga keseimbangan alam, toleransi antar umat manusia.

“Sebagai generasi yang lahir dari rahim Gunung Bromo, kita semua warga Tengger punya tanggung jawab khusus agar kelestarian Gunung Bromo ikut kita jaga,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto mengatakan, ritual Piodalan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan ritual Melasti di mana sebuah rangkaian dari ulang tahun pura.

“Upacara ini dilakukan untuk membersihkan dan memurnikan diri serta lingkungan dari segala dosa dan kotoran. Melasti juga dianggap sebagai sarana untuk menyucikan arwah leluhur dan menghormati dewa-dewa Hindu,” kata Bambang.

Diketahui pada ritual Piodalan tersebut juga hadir DPD RI utusan Bali, Arya Wedakarna, Direktur Urusan Agama Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI Trimo serta sejumlah PHDI dari Probolinggo, Lumajang hingga Malang.

Nantinya, puncak Yadnya Kasada akan dilakukan pada tengah malam. Atau, ketika tepat saat bulan purnama menerangi kawah Bromo.

Masyarakat Suku Tengger menggelar doa-doa Pura Luhur Poten yang berada di kaki Gunung Bromo lalu melarung sesaji ke kawah.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *