Pendidikan

Putra Papua wisudawan Unusa, Jual Laptop dan Babi Untuk Kuliah

224
×

Putra Papua wisudawan Unusa, Jual Laptop dan Babi Untuk Kuliah

Sebarkan artikel ini
Putra Papua, Unusa
Foto Irian Murib bersama kakak saat usai acara wisuda

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Ada yang istimewa pada acara wisuda di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang digelar Sabtu (13/05/2023) siang.

Dari 137 wisudawan ada satu wisudawan asal Papua. Dia adalah Irian Murib, mahasiswa Program Studi PGSD Fakulats Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unusa.

Scroll untuk melihat berita

Dari nama dan penampilan rambut gimbalnya, orang sudah bisa menerka jika dia putra asli Papua.

Putra kedua dari enam bersaudara pasangan ayah Almarhum Dek Murif dan ibu Orpa Wandakan ini menyandang gelar sebagai Sarjana Pendidikan Guru setelah dia berhasil menyelesaikan studinya dengan skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Siswa di SD Negeri 7 Distrik Jayanti, Kabupaten Mimika, Papua” dengan nilai A.

Apa yang akan dilakukan Irian Murib setelah menyandang gelar sebagai Sarjana Pendidikan guru?

Diceritakannya, awalnya dia tidak ingin bercita-cita sebagai guru, tetapi karena orang tua, utamanya ibu berpesan jika bidang Pendidikan dan kesehatan masih sangat banyak dibutuhkan di tanah kelahirannya, maka dia akhirnya memilih PGSD setelah lulus SMK.

“Saya mengikuti saran orang tua, lalu saya memilih FKIP dan mengambil PGSD. Setelah ini saya mau ambil Pendidikan Profesi Guru (PPG) agar nanti setelah kembali saya benar-benar menjadi guru professional. Beruntung saya memilih Kampus Unusa, karena teman dan dosennya baik dan banyak membantu,” katanya.

Diungkapkan Irian Murib, awalnya dia tidak tahu jika Unusa adalah kampus milik yayasan Islam, tapi karena dia ingin menjadi guru dan kampusnya cukup memiliki fasilitas bagus, dia kemudian memilih Unusa dan memperoleh beasiswa dari Freeport.

“Awalnya saya canggung untuk bergaul, karena sebagian mahasiswanya adalah perempuan, tapi setelah berjalan beberapa lama, kampus ini mengasyikan dan nyaman, baik dosen dan mahasiswanya mau menghoramti perbedaan. Kini saya betah berlama-lama di kampus ini,” tuturnya pada Beritabangsa.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *