Pariwisata

Jembatan Kaca Seruni Point, Primadona Icon Baru Wisata Bromo

183
×

Jembatan Kaca Seruni Point, Primadona Icon Baru Wisata Bromo

Sebarkan artikel ini
Jembatan kaca
Gubernur Khofifah saat di Jembatan kaca

BERITABANGSA, PROBOLINGGO – Icon wisata baru di Gunung Bromo berupa Jembatan Kaca Seruni Point, dibangun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo.

Spot wisata ini diyakini akan jadi primadona baru. Jembatan kaca ini membentang sepanjang 120 meter dan lebar 1,8 meter serta tinggi 80-100 meter.

Scroll untuk melihat berita

Ketinggian Jembatan kaca 80-100 meter 1 dari dasar jurang.

Sayang, Jembatan ini belum bisa dibuka untuk umum. Menunggu proses finishing di kedua kaki ujung jembatan.

Menariknya, jembatan ini karya putra putri anak bangsa yang difasilitasi Kementrian PUPR. Konsepnya mempertahankan keindahan Gunung Bromo.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu, 15 Februari, 2023 berkesempatan menjajal kali pertama.

Jembatan serupa rencananya dibangun di kawasan Tumpak Sewu yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang dengan panorama air terjun eksotik.

Mantan Menteri Sosial itu optimistis, dengan beroperasinya Jembatan Kaca ini, Oktober 2023 akan memberikan daya tarik wisatawan untuk lebih lama tinggal dan berwisata di TNBTS.

“Kami berharap masyarakat bisa menginap dua malam ketika berwisata di Bromo. Selain sunrise, wisatawan juga bisa menikmati jembatan kaca di seruni poin,” ungkapnya.

Jembatan Kaca Seruni Point ini kuat menampung 100 orang sekaligus.

Di sini akan menghubungkan antara Kawasan wisata Seruni Point dengan shuttle area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.

Awalnya, pembangunan Jembatan Kaca ini saat acara Sertijab Bupati Malang 2020.

Rencananya Jembatan Kaca TNBTS dari Kabupaten Malang. Namun, karena wisatawan banyak dari Tengger maka dibangun di TNBTS.

“Alhamdulillah Jembatan Kaca ini disetujui kemudian saya mengkoordinasikan dengan Pak Menteri, dan bupati. Bersyukur dari PUPR bukan hanya mengerjakan jembatan kaca namun yang fenomenal dikerjakan oleh putra-putri bangsa yang ingin menunjukkan hasil karyanya,” ungkapnya.

Jembatan jenis jembatan gantung pejalan kaki (suspended cable) ini memiliki sistem struktur lantai atau deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis atau laminated glass yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih.

Struktur jembatan ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.

Sementara itu, sesepuh Masyarakat Tengger Kabupaten Probolinggo Supoyo mengungkapkan, keberadaan Jembatan Kaca Seruni Point ini akan memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat.

Nantinya, diyakini akan meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan mancanegara. Diperkirakan sekitar 2.000 wisatawan akan datang.

“Kita hitung saja, ada 400 jeep dikalikan 5 orang ada 2.000 wisatawan. Belum ditambah pemakai kuda, dan ojek,” tutupnya.

Sementara itu, usai meninjau Jembatan Kaca Seruni Point Bromo, Gubernur Khofifah menyempatkan diri menanam edelweiss jenis A. Longifolia di halaman kantor TNBTS wilayah Probolinggo.

Edelweiss ini adalah budidaya yang dikembangkan oleh TNBTS bekerjasama dengan masyarakat sekitar Bromo.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *