Pertanian

95% Petani Tebu Rakyat Jatim, Sumbang 49,55 % Produksi Gula Nasional

286
×

95% Petani Tebu Rakyat Jatim, Sumbang 49,55 % Produksi Gula Nasional

Sebarkan artikel ini
Tebu

Inovasi ‘Timbangan Tebu’ tersebut, diimplementasikan dengan kegiatan yang dilakukan berupa pemberian bantuan antara lain Bongkar Ratoon, Rawat Ratoon, Perluasan Areal Tebu dan Kebun Keragaan Pengembangan Warung Tebu.

Sementara itu Dinas Perkebunan Jawa Timur juga melakukan monitoring ke Pabrik Gula, Dinas Perkebunan Provinsi Jatim untuk memberikan edukasi kepada petani tebu melalui Pelatihan Budidaya Tebu yang baik dan benar sesuai Good Agricultural Practice (GAP) bekerjasama denhan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

Scroll untuk melihat berita

“Di mana program ini juga mendorong terbentuknya pendekatan klasterisasi Pabrik Gula (PG) menjadi 6 klaster antara lain Klaster Madiun, Klaster Mojokerto, Klaster Malang, Klaster Kediri, Klaster Probolinggo, dan Klaster Situbondo,” imbuhnya.

Dengan pendekatan klasterisasi PG, Heru menambahkan, diharapkan lalu lintas pengiriman tebu dapat lebih efektif dan efisien sehingga tidak mengurangi potensi rendemen akibat waktu perjalanan yang terlalu lama dan tebu sesuai dengan kategori Manis, Bersih dan Segar (MBS).

Sebagai informasi, dengan adanya integrasi berbasis klaster, komitmen Pabrik Gula dalam menggiling tebu di wilayah klaster semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan produksi tebu di tahun 2020 sebesar 13,8 juta ton meningkat di tahun 2021 menjadi 14,7 juta ton. Rendemen pun
meningkat dari 7,15% menjadi 7,35%.

“Pada 2022 ini proses produksi masih
berlangsung. Berdasarkan prognosa tengah giling tahun 2022, produksi tebu diprediksi akan meningkat menjadi 16,7 juta ton dengan rendemen 7,17%. Angka tersebut masih dinamis hingga akhir musim giling,” ujar Heru.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *