Pertanian

Curah Hujan Tinggi, Petani Blewah di Jombang Menjerit

179
×

Curah Hujan Tinggi, Petani Blewah di Jombang Menjerit

Sebarkan artikel ini
Petani Blewah
Tampak seorang petani di Jombang, ketika frustasi hasil panennya gagal lantaran musim hujan. Foto : Faiz

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – “Ajur.” Terdengar jelas jeritan Sugeng Budiono (52), petani blewah, saat memanen di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Sabtu, (8/10/2022) pukul 09.30 WIB.

Di desa ini sejumlah petani sedang panen buah blewah. Mendung pun menyelimuti langit di atas persawahan. Seolah ingin menunjukkan harga pasaran blewah yang sedang hancur.

Scroll untuk melihat berita

Betapa tidak. Curah hujan tinggi dan terus mengguyur lahan selama 4 harian berdampak serius. Tanaman rusak, buah blewah kerdil dan membusuk. Harga pun rusak.

“Hujan empat hari memaksa harus cepat-cepat dipanen, takut tambah banyak buah yang rusak. Dampak lain, harga jual blewah menurun drastis,” ujarnya.

Dari harga blewah yang sebelumnya normal tiga ribu perkilogramnya kini jadi lima ratus rupiah perkilogram. Panen kali ini membuat petani Blewah meringis sedih.

“Ajur, pusing Mas, kalau sudah begini. Mau gimana lagi, tiap sore dan malam hujan,” ujarnya.

Tak sekadar itu, akibat hujan, produksi Blewah pun turun lebih dari 50 persen. Normalnya per 1.200 meter persegi sawah (Botoh 100) bisa menghasilkan 3 ton blewah. Dengan hujan, produksinya anjlok.

“Normal bisa 3 ton, kalau sudah hujan begini, bisa panen 1 ton saja sudah bagus,” tambahnya.

Kondisi itu, membuat petani merugi. Modal 3 bulan tanam blewah dipastikan tak bisa balik.

“Modalnya dua sampai tiga juta rupiah dengan kondisi begini dapat balik tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. Dapat satu juta saja sudah paling bagus,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Parman (45) -petani blewah lainnya- mengalami hal serupa. Ratusan petani di desa ini, merugi akibat curah hujan tinggi.

“Di desa ini ada 50 hektare tanaman blewah. Hampir semuanya gagal panen akibat hujan,” jelasnya.

Kata dia terhitung tiga tahun beruntun petani blewah di desa ini gagal akibat hujan datang sebelum panen.

“Ini tahun ketiga kita gagal panen. Penyebab utamanya karena hujan terus-terusan, buah terendam sampai alami kerusakan. Harganya turun, jadinya pusing,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *