Pendidikan

Mahasiswa KKN ITS Rancang Spin-Off Kafe Titik Temu Kebontunggul

92
×

Mahasiswa KKN ITS Rancang Spin-Off Kafe Titik Temu Kebontunggul

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Mahasiswa KKN ITS usai melakukan program perencanaan spin-off Kafe Titik Temu Kebontunggul, di tempat wisata Lembah Mbencirang, Mojokerto
Sejumlah Mahasiswa KKN ITS usai melakukan program perencanaan spin-off Kafe Titik Temu Kebontunggul, di tempat wisata Lembah Mbencirang, Mojokerto | Foto: Tim KKN ITS

BERITABANGSA.COM-MOJOKERTO– Mahasiswa KKN ITS melakukan program perencanaan spin-off Kafe Titik Temu Kebontunggul, di tempat wisata Lembah Mbencirang, Desa Kebontunggul, Kabupaten Mojokerto.

Ketua mahasiswa KKN ITS Achmad Amin Faizal mengatakan Wisata Lembah Mbencirang ini menyuguhkan pemandangan yang indah dan unik, serta menyediakan wahana yang mendidik dan menghibur pengunjung.

Scroll untuk melihat berita

“Namun, meski wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kota Mojokerto, tapi fasilitas yang disediakan masih tergolong sedikit dan belum terkoordinir,” katanya. Selasa (25/10/2022).

Setelah mengamati lokasi tersebut, pihaknya memiliki rencana untuk membuat tempat ‘Titik Temu’ yang bertujuan untuk menghimpun fasilitas-fasilitas agar lebih terkoordinir. Dengan adanya ‘Titik Temu’, pengunjung akan lebih mudah untuk menjumpai fasilitas wisata.

“Di dalamnya akan diisi dengan kafe, petashop, musala, toilet, dan kebun toga. Titik Temu Kebontunggul ini juga akan digunakan sebagai titik kumpul atau tempat singgah sementara bagi warga dan wisatawan yang berkunjung ke Desa Mbencirang,” ungkap Amin Faizal.

Lebih lanjut, Amin Faizal berharap setelah berdirinya Titik Temu, jumlah pengunjung akan meningkat secara signifikan, yang tentunya akan berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat.

“Kita, mahasiswa ITS bekerjasama dengan BumDes dan stakeholder lainnya untuk merancang Kafe Titik Temu Kebontunggul dengan cara memaksimalkan sumber daya seperti yang dimiliki Desa Mbencirang berupa tanaman TOGA, yang meliputi kunyit, temulawak, dan kayu secang,” harapnya.

“Kami mengusulkan untuk kembali memaksimalkan tanaman TOGA dalam hal mengembangkan kafe. Dengan bantuan dari tim KKN ITS, diharapkan dapat lebih membangun branding Desa Mbencirang dan membantu sektor perekonomian warganya,” tutup Amin.

Untuk diketahui, sebelumnya tanaman TOGA tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai salah satu objek wisata pendidikan. Tanaman TOGA ini akan diolah menjadi oleh-oleh yang berbentuk simplisia dan bubuk sebagai buah tangan bagi keluarga di rumah.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *