Ekonomi dan Bisnis

Pemuda Jombang Ini Raup Cuan Jutaan Rupiah dari Klanceng di Halaman Rumah

107
×

Pemuda Jombang Ini Raup Cuan Jutaan Rupiah dari Klanceng di Halaman Rumah

Sebarkan artikel ini
Klanceng
Tampak Arif, ketika mengambil madu dari hasil budidaya lebah klanceng di halaman rumahnya. Foto : Faiz

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Arifudin Firdaus, pemuda asal Dusun Sumoyono, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, mampu meraup cuan jutaan rupiah dari budidaya lebah klanceng.

Tak perlu jauh-jauh, pria berusia 23 tahun ini memanfaatkan kondisi pekarangan rumahnya untuk budidaya hewan sengat tersebut. Usaha itu sudah berjalan hampir dua tahunan, lalu terdampak pandemi Covid-19.

Scroll untuk melihat berita

“Awalnya itu saya memiliki usaha sablon kaos gitu, terus pas pandemi kemarin sangat serius dampaknya bagi kami. Jadi pas iseng-iseng, nanam bunga di halaman rumah yang kemudian tanamannya sering dihampiri lebah. Sejak itu juga, punya inisiatif untuk budidaya lebah klanceng ini,” cetus Arif kepada Beritabangsa.com pada Minggu, (16/10/2022).

Rumah Arif cukup sederhana, berukuran 5 X 10 meter-an. Di halaman rumahnya terlihat sejuk, lantaran dinaungi sejumlah tanaman hingga bunga hias.

Di sela tanaman itu, terdapat delapan rumah lebah mini atau disebut koloni. Arif mengaku koloni lebah disertai alat penyarang madu itu, beli dari temannya yang tinggal di Kalimantan.

“Setelah itu langsung saya taruh di tengah tanaman ini, dan Alhamdulillah soal perawatannya sudah paham dan bisa dibilang lancar sampai saat ini. Terus dirawat, tiap akhir pekan dilihat dan kalau sudah waktunya ya dipanen, diambil madunya,” jelas Arif saat ditemui di halaman kediamannya.

Tak disangka-sangka, pelanggannya terus berdatangan dari memanfaatkan media sosial untuk memasarkan hasil panen madu lebah klanceng tersebut. Mulai dari pelanggan warga Jombang sendiri, hingga luar daerah seperti Lamongan, Mojokerto dan Malang.

“Alhamdulillah bisa dibilang cukup lah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari hasil budidaya ini. Kalau soal cara panennya biasa saja pakai alat itu, kebetulan lebahnya ini tidak terlalu menyengat,” paparnya.

Guna memberikan keamanan terhadap lebah dan agar tetap betah, Arif memberi lem tikus di bagian tiang bawah koloni, serta terus menambahkan tanaman di sekitarnya.

“Kalau fungsi tanaman, ya agar lebahnya itu betah. Sementara kalau lemnya itu, untuk mengamankan lebah dari serangan hama,” tuturnya.

Lanjutnya dari budidaya lebah klanceng itu, Arif mengatakan sangat membantu kebutuhan sehari-harinya. Betapa tidak, dari usaha sederhana itu mampu meraup keuntungan jutaan rupiah tiap bulannya.

“Kalau keuntungan gak mesti mas, tapi alhamdulilah masih banyak pelanggan sampai sekarang. Pas musim bunga itu, bisa menghasilkan 500 ml madu ketika panen. Kalau musim hujan begini, menurun mas sekitar 250 ml,” kata Arif saat dikonfirmasi.

Sementara harga jualnya, ia membanderol dengan harga paling rendah Rp65 ribu hingga Rp600 ribu rupiah. Kata Arif, pelanggan banyak berdatangan membutuhkan madu tersebut untuk kesehatan.

“Bersyukur usaha yang sablon kembali bisa jalan lagi, dan usaha lain dari budidaya lebah klanceng ini masih berjalan lancar sampai saat ini. Soal pelanggannya, banyak yang datang dengan mengalami penyakit. Sehingga madunya ini katanya dibuat obat untuk upaya kesembuhan,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *