Pemerintahan

Dua Pemkab dari Bali Tertarik Adopsi Pengolahan Sampah di Sidoarjo

64
×

Dua Pemkab dari Bali Tertarik Adopsi Pengolahan Sampah di Sidoarjo

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana saat Meyaksikan Langsung Pengolahan Sampah di TPA Jabon Sidoarjo

BERITABANGSA.COM– SIDOARJO– Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Jembrana, Provinsi Bali tertarik untuk mengadopsi inovasi pengolahan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jabon.

Sejumlah pejabat dari dua kabupaten itu telah berkunjung ke TPA Jabon. Tujuannya untuk menyaksikan langsung proses pengolahan sampah-sampah di TPA. Termasuk mempelajari mesin beserta spesifikasinya, Rabu (14/09/2022).

Scroll untuk melihat berita

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengungkapkan, ia sengaja datang jauh-jauh dari Bali karena kepincut dengan inovasi pengolahan sampah.

“Residu yang biasanya tidak bisa diolah, tapi di sini (Sidoarjo) bisa, karena ada rekayasa teknologi,” katanya penuh heran.

I Ketut Suadnyana menambahkan, sebelum ke Sidoarjo, pihaknya telah banyak mendapat informasi dari media dan kiriman video terkait pengolahan sampah di Sidoarjo. Karena itu ia bersama pejabat lain penasaran untuk menyaksikan langsung.

“Ketika sampai di sini (TPA Jabon), Kami akan ATM. Amati Tiru dan Modifikasi di Bali, luar biasa ini,” imbuhnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia dan Founder Bali Waste Cycle, Putu Ivan Yunatana yang ikut mendampingi rombongan mengatakan, sebagai stakeholder yang bekerjasama dengan Pemkab Jembrana, ia juga tertarik dengan penggunaan teknologi di TPA Jabon.

“Semua proses pengolahan sampah yang ada di TPA Jabon ini akan kami adopsi dan bawa ke Klungkung,” tuturnya.

Ivan menjelaskan, pengolahan sampah di Sidoarjo sudah cukup terkenal di antara sejumlah daerah di Indonesia. Karena itu ia berterima kasih bisa melihat langsung proses dan mesin yang digunakan di TPA Jabon.

“Permasalahan sampah di Jembrana maupun Klungkung juga termasuk isu klasik yang butuh penyelesaian. Kalau dari jumlah memang tidak sebanyak di Sidoarjo. Volume sampah harian di Klungkung ada di angka 90 ton, sementara di Jembrana di angka sekitar 168 ton. Kegiatan masyarakat dan jumlah penduduk jadi salah satu faktor yang membedakan besaran volume sampah,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *