Terkini

Kenali Dampak, Ciri, dan Pencegahan Kekerasan Anak oleh Kerabat Dekat

838
×

Kenali Dampak, Ciri, dan Pencegahan Kekerasan Anak oleh Kerabat Dekat

Sebarkan artikel ini
Kekerasan Anak
Dosen Ahli Psikologi Sosial Universitas Airlangga, Dr Ike Herdiana, MPsi Psikolog

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Anak-anak semestinya memiliki dunia yang menyenangkan dan penuh rasa aman. Perlindungan terhadap anak jelas nyata merupakan tanggung jawab orang tua dan kerabat terdekat anak.

Namun nahasnya, kian hari banyak muncul berita mengenai kekerasan dan pelecehan terhadap anak, yang pelakunya justru merupakan kerabat terdekat anak, bahkan orang tua kandung.

Scroll untuk melihat berita

Pada kuartal akhir 2023, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebanyak 1056 (58,7 persen) pelanggaran hak anak berasal dari lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif. Hal tersebut perlu jadi perhatian bersama.

Terlebih, beberapa waktu lalu ramai di media massa mengenai kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh pengasuh, hingga pelecehan yang dilakukan oleh ayah kandung yang dialami oleh anak.

Tentu menjadi pertanyaan, bagaimana bisa kerabat terdekat bahkan orang tua kandung anak tega melakukan kekerasan terhadap anak?

Jika kerabat terdekat anak menjadi pelaku atas pelanggaran perlindungan anak, ke mana anak berlindung?

Dosen ahli psikologi sosial Universitas Airlangga Doktor Ike Herdian, mengatakan ada banyak faktor yang memengaruhi perilaku kasar. Kemudian, lingkungan masyarakat yang kerap kali menormalisasi berlaku keras terhadap anak.

“Masyarakat kerap menormalisasi kekerasan orang tua terhadap anak berkedok pendisiplinan, dan lainnya,” tutur Ike.

“Lebih banyak faktor kemiskinan, kurangnya wawasan, pendidikan rendah dan faktor personal lain. Pelaku juga bisa saja orang yang memiliki masa lalu buruk sebagai korban atau berasal dari keluarga yang tidak harmonis, hingga konflik dengan perkawinan,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *