Terkini

Kualitas Dokter, Retaker dan Pemerataan Distribusi Dokter Jadi Agenda Utama Fordek AIPKI

1674
×

Kualitas Dokter, Retaker dan Pemerataan Distribusi Dokter Jadi Agenda Utama Fordek AIPKI

Sebarkan artikel ini
AIPKI
Ketua AIPKI, Profesor Budi Santoso, SpOG (K) (tengah) dan Dekan FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sekaligus Bendahara AIPKI, Doktor Handayani saat wawancara

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Transformasi kesehatan tidak hanya melibatkan aspek pelayanan medis, tetapi juga menuntut adanya inovasi dan peningkatan dalam pendidikan dokter.

Peningkatan kualitas tidak dapat dilakukan secara instan. Saat ini AIPKI telah mendiskusikan sekaligus menyelenggarakan berbagai program penguatan institusi, Sabtu (17/2/2024).

Scroll untuk melihat berita

Salah satu yang menjadi tantangan selama ini yaitu retaker atau mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) yang sudah lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).

Pada pertemuan Fordek AIPKI kali ini menetapkan Uji Panel sebagai solusi baru untuk mempermudah para retaker membuktikan penguasaan kompetensi minimal.

Ketua AIPKI, Profesor Budi Santoso, SpOG (K) menyampaikan, perlu penegasan pada batas tertentu untuk retaker mahasiswa sebagai tanggung jawab institusi terhadap mahasiswanya.

Ia menyebut, uji panel diharapkan dapat menemukan kemampuan clinical reasoning minimal yang diperlukan bagi seorang dokter.

“Selama ini masih banyak mahasiswa kedokteran yang belum mampu memenuhi kompetensi di tahap akhir, bahkan ada yang sampai 33x belum lulus retaker. Melihat permasalahan tersebut kami menetapkan adanya uji panel untuk mempermudah mendapat standar kompetensi minimal, hal tersebut juga berpengaruh terhadap kualitas dokter di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan selain menjalankan Uji Panel, AIPKI akan melakukan audiensi dengan kementerian kesehatan supaya ada batasan bagi mahasiswa profesi kedokteran, hal tersebut agar tidak membebani institusi dan mempermudah mahasiswa retaker untuk lulus.

Saat ini, retaker dibatasi hingga 10x namun kedepan akan diperpendek menjadi 5x batasan.

Uji Panel yang nantinya akan dilakukan merupakan uji studi kasus penyakit untuk menilai bukan hanya pemahaman akademik namun kemampuan praktek penyelesaian, hal ini juga untuk menilai passion mahasiswa sebagai seorang dokter nantinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *